Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alasan Ripple Belum Melantai di Bursa Bisa Terkait Pemilu Paruh Waktu AS

 

Ripple mengonfirmasi minggu ini bahwa mereka tidak berencana untuk go public dalam waktu dekat.

Menyatakan bahwa posisi keuangan perusahaan sangat kuat dan tidak ada kebutuhan untuk pendanaan eksternal setelah putaran investasi senilai US$500 juta baru-baru ini. Pendanaan ini, yang dipimpin oleh Fortress Investment Group, Citadel Securities, Pantera Capital, dan investor besar lainnya, menilai Ripple sebesar US$40 miliar, memberi perusahaan cadangan modal yang cukup untuk mendukung ekspansi, akuisisi, dan pengembangan produk tanpa harus mencatatkan saham di bursa.

Keputusan untuk tetap privat mencerminkan kehati-hatian yang lebih luas, terutama karena Ripple terus memantau perubahan lanskap politik dan regulasi di AS. CEO Brad Garlinghouse menekankan bahwa go public bukan prioritas jangka pendek, dan perusahaan lebih fokus pada pertumbuhan bisnis sambil memanfaatkan fleksibilitas yang diberikan status privatnya, termasuk menghindari kewajiban transparansi dan pengawasan ketat yang datang dengan IPO.

Konteks politik AS, khususnya pemilu paruh waktu 2026, kemungkinan juga memengaruhi keputusan ini. Hasil pemilu dapat berdampak signifikan terhadap regulasi kripto di AS, dan Ripple tampaknya menunggu situasi politik yang lebih stabil sebelum mempertimbangkan pencatatan publik. Partai Republik saat ini memegang mayoritas tipis di Senat, dan perubahan kendali bisa memengaruhi arah kebijakan terkait blockchain dan aset digital.

Dengan strategi ini, Ripple menjaga fleksibilitas finansial dan operasional, memanfaatkan cadangan modal besar sambil menunggu waktu yang lebih menguntungkan untuk potensi IPO, jika dan ketika kondisi pasar dan politik mendukung. Keputusan ini menegaskan bahwa perusahaan lebih memilih pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas regulasi dibandingkan mengejar pencatatan publik dalam kondisi ketidakpastian politik.

Bergantung pada hasil pemilu paruh waktu 2026, komposisi Kongres dan sikap cabang eksekutif terhadap kripto dapat menjadi penentu utama bagi Ripple. Konfigurasi yang mendukung aset digital kemungkinan akan menurunkan risiko regulasi terkait go public, memberikan perusahaan lebih banyak ruang untuk mencatatkan saham tanpa hambatan. Sebaliknya, hasil yang kurang menguntungkan bisa memperketat pengawasan, meningkatkan persyaratan pengungkapan, dan menambah tekanan hukum bagi perusahaan.

Pendekatan ini menegaskan strategi kesabaran yang disengaja oleh Ripple, di mana perusahaan memilih untuk menunggu kondisi politik dan regulasi yang lebih stabil sebelum mengejar IPO, sehingga memaksimalkan peluang keberhasilan dan meminimalkan risiko eksternal.


Posting Komentar untuk "Alasan Ripple Belum Melantai di Bursa Bisa Terkait Pemilu Paruh Waktu AS"