Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Presiden Argentina Javier Milei Rayakan Kemenangan Politik di Pertengahan 2025 di Tengah Meningkatnya Skandal LIBRA.

 

Partai Javier Milei Raih Kemenangan Besar di Pemilu Paruh Waktu Argentina 2025, Namun Skandal LIBRA Bayangi Pemerintahan

Partai yang dipimpin oleh Presiden Argentina Javier Milei, La Libertad Avanza (LLA), meraih kemenangan besar dalam pemilu legislatif paruh waktu 2025, berhasil mengambil alih kendali di sejumlah provinsi strategis dan memperkuat dominasinya di Kongres.

Kemenangan telak ini memberi Milei kendali politik yang lebih kuat, membuka jalan bagi percepatan agenda reformasi ekonomi, pajak, tenaga kerja, dan pensiun menjelang pemilihan presiden 2027. Namun, di tengah euforia kemenangan, skandal aset kripto LIBRA yang terus berkembang menimbulkan tantangan serius terhadap kredibilitas pemerintahannya.

Kemenangan Politik yang Mengubah Peta Kekuasaan

Dalam pemilu tersebut, LLA meraih sekitar 41% suara nasional, menandai berakhirnya dominasi panjang Peronis di Buenos Aires. Dengan tingkat partisipasi 68%, partai Milei berhasil menyapu bersih 16 distrik utama, termasuk Mendoza, Córdoba, dan Santa Fe.

Sementara itu, koalisi Peronis Fuerza Patria hanya meraih 31,6% suara, menunjukkan penurunan dukungan yang tajam, dan Provincias Unidas tertinggal di 7,1%. Dengan hasil ini, blok Milei kini menguasai 101 dari 257 kursi di DPR serta memperluas pengaruhnya di Senat — memberikan landasan kuat untuk dua tahun terakhir masa jabatannya.

“Selama dua tahun pertama, kami berjuang menghindari kehancuran. Dua tahun ke depan, kami akan melanjutkan jalur reformasi untuk Membuat Argentina Hebat Lagi. Prioritas kami adalah masa depan 47 juta rakyat Argentina,” ujar Milei dalam pidatonya.

Skandal Kripto LIBRA Mengancam Reputasi Pemerintahan

Di sisi lain, keberhasilan politik Milei dibayangi oleh skandal aset kripto LIBRA yang semakin memanas. Laporan BeInCrypto menyebut bahwa pada Februari lalu, Milei sempat menyuarakan dukungan publik terhadap koin meme LIBRA, yang mendorong kapitalisasi pasarnya menembus US$4 miliar sebelum akhirnya anjlok setelah aksi jual besar-besaran oleh pihak dalam.

Akibatnya, banyak investor mengalami kerugian besar, sementara Milei buru-buru membantah keterlibatan langsung dalam proyek tersebut. Namun, survei Zuban Córdoba menunjukkan 57,6% warga Argentina kini tidak lagi percaya pada kepemimpinannya, dengan hanya 36% yang masih memberikan dukungan.

Krisis kepercayaan ini diperparah dengan penyelidikan kriminal dan parlemen terhadap Milei dan sejumlah promotor LIBRA. Pada Oktober 2025, seorang jaksa Argentina bahkan memerintahkan pemeriksaan forensik terhadap ponsel Milei dan penasihat utamanya untuk menelusuri potensi keterlibatan.

Di sisi internasional, Hakim AS Jennifer Rochon menolak klaim dana investasi yang mencoba mengaitkan wallet LIBRA dengan negara Argentina, namun mencatat adanya kemungkinan bahwa Milei, Karina Milei, dan promotor Hayden Mark Davis memiliki kendali atas aset tersebut.

Pekan lalu, salah satu penggugat di Argentina mendesak penahanan dua pembantu presiden yang diduga terlibat dalam peluncuran token LIBRA pada Februari, memperketat tekanan hukum terhadap lingkaran dalam Milei.

Ujian Berat bagi Pemerintahan Milei

Seiring berjalannya penyelidikan, Milei kini menghadapi ujian terbesar dalam karier politiknya — apakah kemenangan elektoral dan reformasi ambisiusnya mampu bertahan menghadapi badai skandal kripto yang terus berkembang.

Kemenangan politik yang semula menjadi tonggak kekuatan kini justru dapat berubah menjadi ujian integritas dan stabilitas pemerintahan Argentina di bawah kepemimpinannya.

Posting Komentar untuk "Presiden Argentina Javier Milei Rayakan Kemenangan Politik di Pertengahan 2025 di Tengah Meningkatnya Skandal LIBRA."