Hampir US$6 Miliar dalam Kontrak Opsi Bitcoin dan Ethereum Akan Jatuh Tempo Menjelang Rilis Data CPI September.
Sekitar US$6 miliar dalam opsi Bitcoin dan Ethereum akan kedaluwarsa hari ini, menjadi ujian bagi ketahanan pasar di saat open interest dan posisi trader mencapai rekor tertinggi.
Peristiwa besar ini berpotensi memicu perubahan signifikan pada pergerakan harga dua mata uang kripto utama, dengan kemungkinan meningkatnya volatilitas menjelang periode penting berikutnya.
Fokus pada Kedaluwarsa Opsi: Skala dan Sentimen
Pasar derivatif kripto tengah menghadapi momen krusial, karena jatuh tempo kontrak opsi terjadi di tengah kondisi volatilitas yang rendah namun diiringi ekspektasi tinggi dari pelaku pasar.
Hasil kedaluwarsa ini dapat mencerminkan sentimen dominan terhadap Bitcoin, Ethereum, serta aset digital lainnya, tepat saat pasar bersiap menyambut peristiwa ekonomi makro utama.
Pada 24 Oktober, sekitar US$5,86 miliar opsi terkait Bitcoin dan Ethereum dijadwalkan berakhir pada pukul 8:00 UTC di bursa derivatif Deribit.
Data resmi dari bursa menunjukkan bahwa dari jumlah tersebut, sekitar US$5,1 miliar merupakan opsi Bitcoin dan US$754 juta merupakan opsi Ethereum, mencakup puluhan ribu kontrak yang jatuh tempo secara bersamaan.
Tingkat “max pain”, yaitu titik di mana sebagian besar kontrak opsi berakhir tanpa nilai, berada di kisaran US$113.000 untuk Bitcoin dan US$3.950 untuk Ethereum. Level ini menjadi acuan penting bagi para trader dalam membentuk ekspektasi menjelang proses penyelesaian kontrak.
Sementara itu, rasio put-to-call tercatat di 0,90 untuk Bitcoin dan 0,77 untuk Ethereum, menandakan adanya sentimen positif yang berhati-hati terhadap potensi kenaikan harga. Meski demikian, ketidakpastian jangka pendek masih membayangi, karena para pelaku pasar terus menyesuaikan strategi guna mengelola risiko di tengah kondisi pasar yang dinamis.
Pasar Tenang, Faktor Makroekonomi, dan Posisi Trader
Volatilitas di pasar kripto telah menurun setelah gejolak pada pekan sebelumnya. Saat ini, volatilitas tersirat tercatat sekitar 40 untuk Bitcoin dan 60 untuk Ethereum, menandakan periode jeda dari pergerakan harga ekstrem.
Menurut analis dari Deribit, banyak trader masih mempertahankan eksposur hingga waktu kedaluwarsa, menunjukkan bahwa kepercayaan pasar belum sepenuhnya hilang. Hal ini tercermin dari meningkatnya minat pada opsi call di atas US$120.000, sementara opsi put di US$100.000 juga menarik perhatian pelaku pasar.
“Volatilitas memang mereda… tapi ketenangan ini tidak akan bertahan lama. Setelah kekacauan minggu lalu, volatilitas BTC berada di sekitar 40 dan ETH di sekitar 60. Panik sudah reda, untuk sementara,” tulis analis dari Amberdata.
Sentimen di pasar opsi saat ini terbilang campuran. Opsi put jangka pendek sempat mendominasi awal pekan ini, mencerminkan langkah perlindungan risiko oleh trader. Namun, di sisi lain, permintaan kuat terhadap opsi call Ethereum jangka panjang hingga 2026 menunjukkan adanya optimisme terhadap prospek jangka panjang aset tersebut.
Kedaluwarsa opsi besar ini juga terjadi bersamaan dengan peristiwa ekonomi makro utama, termasuk rilis data inflasi AS (CPI) dan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) — dua faktor yang dapat menjadi pemicu volatilitas baru di pasar.
“Satu berita utama atau kejutan saja bisa membuat volatilitas meledak lagi,” peringat Amberdata.
Para trader pun disarankan untuk memperhitungkan potensi katalis ekonomi saat menilai risiko dan peluang pasca-kedaluwarsa.
Secara historis, kedaluwarsa opsi sering kali memicu pergerakan harga jangka pendek dan lonjakan volatilitas, namun pasar biasanya kembali stabil setelah pukul 8:00 UTC, ketika pelaku pasar menyesuaikan posisi mereka dengan kondisi yang baru terbentuk.



Posting Komentar untuk "Hampir US$6 Miliar dalam Kontrak Opsi Bitcoin dan Ethereum Akan Jatuh Tempo Menjelang Rilis Data CPI September."