Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Unduhan Aplikasi Bitchat Milik Jack Dorsey Melonjak di Nepal Saat Larangan Media Sosial Berlaku.

 

Bitchat Milik Jack Dorsey Meledak di Nepal di Tengah Protes dan Larangan Media Sosial

Nepal sedang mengalami lonjakan tajam dalam unduhan aplikasi pesan terdesentralisasi Bitchat, yang dikembangkan oleh pendiri Twitter, Jack Dorsey, menyusul gelombang protes anti-korupsi yang dipimpin oleh kaum muda dan kebijakan represif pemerintah yang melarang berbagai platform media sosial.

Pada 8 September 2025, tercatat 48.781 unduhan aplikasi Bitchat di Nepal—jumlah ini mencakup hampir 39% dari total unduhan global, menjadikannya episentrum adopsi aplikasi tersebut secara internasional.


Bitchat Jadi Simbol Perlawanan Digital

Bitchat, yang awalnya dikembangkan oleh Dorsey sebagai proyek akhir pekan, kini muncul sebagai alat komunikasi tahan sensor di tengah krisis. Aplikasi ini beroperasi tanpa bergantung pada jaringan internet, menggunakan teknologi Bluetooth Low Energy (BLE) untuk membentuk jaringan mesh yang memungkinkan perangkat di radius 30 meter untuk saling terhubung dan bertukar pesan terenkripsi.

Fitur utama lain yang menarik perhatian adalah kemampuannya untuk mengirimkan transaksi Bitcoin yang sudah ditandatangani sebelumnya antar perangkat via jaringan mesh—menjadikannya bukan sekadar aplikasi perpesanan, tetapi juga sebagai alat koordinasi keuangan terdesentralisasi di tengah pemadaman komunikasi.

Bitchat juga dirancang dengan prinsip anonimitas dan keamanan. Setiap sesi menggunakan ID acak untuk menyamarkan identitas pengguna. Ada juga fitur "panic delete"—penghapusan cepat seluruh data dengan ketukan tiga kali, serta antarmuka obrolan bergaya IRC yang memudahkan percakapan berbasis topik.


Tren Global: Bitchat Menyebar Saat Ketegangan Sosial Meningkat

Selain di Nepal, lonjakan unduhan juga terlihat di negara-negara lain yang tengah mengalami keresahan sosial. Di Indonesia, aplikasi ini diunduh 12.581 kali sepanjang Agustus, bertepatan dengan gelombang demonstrasi menentang kenaikan tunjangan parlemen dan aksi kekerasan aparat.

Di Rusia, protes terhadap pembatasan digital dan pengetatan kontrol informasi mendorong 8.749 unduhan. Bahkan di Amerika Serikat, yang tidak sedang mengalami kerusuhan besar, Bitchat mencatat 8.211 unduhan, menunjukkan meningkatnya kesadaran akan pentingnya alat komunikasi alternatif yang anti-sensor.


Situasi Nepal: Larangan Media Sosial, Protes, dan Kejatuhan Pemerintah

Protes yang terjadi di Nepal telah menjadi yang paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir, menewaskan setidaknya 30 orang dan memaksa Perdana Menteri KP Sharma Oli untuk mengundurkan diri. Pemerintah merespons dengan memblokir 26 platform media sosial, termasuk Facebook, YouTube, dan Instagram, serta memberlakukan kebijakan pendaftaran pengguna yang ketat, yang memicu kecaman dari aktivis HAM dan kelompok sipil.

Langkah keras ini menuai perlawanan dari generasi muda, khususnya Gen Z, yang sangat bergantung pada media sosial untuk berdagang, berkomunikasi, dan membangun komunitas. Bagi banyak anak muda di Nepal, pemadaman platform digital bukan sekadar gangguan, melainkan ancaman terhadap akses ekonomi dan kebebasan berbicara.


Akar Ketidakpuasan: Nepotisme, Korupsi, dan Krisis Kepemimpinan

Kemarahan rakyat Nepal tidak muncul tiba-tiba. Sejak penghapusan monarki pada tahun 2008, negara ini telah mengalami 13 kali pergantian pemerintahan dalam 17 tahun, mencerminkan ketidakstabilan politik kronis. Skandal korupsi dan nepotisme—dikenal secara lokal sebagai fenomena "Nepo Kids"—semakin memperparah ketidakpuasan publik, saat keturunan elit politik memamerkan gaya hidup mewah di tengah krisis ekonomi.

Menurut Transparency International, Nepal saat ini berada di peringkat ke-107 dalam Indeks Persepsi Korupsi 2024, mencerminkan lemahnya tata kelola dan akuntabilitas institusional.


Kesimpulan: Kebangkitan Teknologi Desentralisasi di Era Represi Digital

Lonjakan adopsi Bitchat di Nepal menjadi bukti bahwa masyarakat semakin mencari alternatif teknologi yang lebih tahan terhadap kontrol pemerintah. Di tengah larangan, represi, dan pemadaman internet, aplikasi seperti Bitchat menunjukkan potensi besar sebagai alat perlawanan sipil dan penguatan demokrasi digital.

Peristiwa ini juga menandai momen penting dalam kebangkitan apa yang disebut "freedom tech"—ekosistem alat teknologi yang menjamin privasi, desentralisasi, dan otonomi individu dalam menghadapi negara yang semakin otoriter.



Posting Komentar untuk "Unduhan Aplikasi Bitchat Milik Jack Dorsey Melonjak di Nepal Saat Larangan Media Sosial Berlaku."