Taruhan Baru Polkadot: Apakah pUSD Bisa Menebus Gagalnya aUSD?
Polkadot (DOT) tengah mempersiapkan peluncuran stablecoin baru bernama pUSD melalui proposal RFC-155.
Komunitas menyambut baik rencana ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat sektor DeFi, mengurangi ketergantungan pada stablecoin eksternal seperti USDT dan USDC, serta memperbesar kemandirian ekosistem.
Namun, tak sedikit yang menyuarakan kekhawatiran soal potensi terulangnya kesalahan masa lalu. pUSD sendiri merupakan stablecoin over-collateralized yang sepenuhnya didukung oleh DOT, akan diluncurkan di Asset Hub, dan menggunakan protokol Honzon — sistem yang sebelumnya dipakai oleh Acala untuk menerbitkan stablecoin aUSD, yang sempat mengalami kegagalan besar.
Akankah pUSD Bernasib Seperti aUSD?
Keputusan untuk kembali menggunakan protokol Honzon memunculkan pertanyaan serius di kalangan komunitas. Sebelumnya, aUSD milik Acala mengalami insiden kritis yang menyebabkan hilangnya kepercayaan besar-besaran, dengan sebagian pengguna merasa bahwa tim Acala tidak transparan dan gagal memberikan ganti rugi yang memadai pasca insiden tersebut.
“Peluncuran aUSD waktu itu benar-benar menghancurkan kepercayaan saya pada tim Acala. Saya pribadi sulit untuk kembali mendukung mereka. Dengan semua sumber daya dan talenta di Polkadot/Substrate, seharusnya ada solusi stablecoin yang lebih inovatif dan aman. Ini sangat mengecewakan,” ungkap salah satu anggota komunitas.
Peringatan dari Masa Lalu: Komunitas Inginkan Arah Baru
Meskipun ada dukungan luas terhadap rencana peluncuran stablecoin native Polkadot, banyak anggota komunitas tetap waspada terhadap penggunaan kembali protokol Honzon dan keterlibatan tim Acala—dua elemen yang dikaitkan dengan kegagalan proyek stablecoin sebelumnya, aUSD.
Sebagian besar pengguna menyerukan agar inisiatif pUSD benar-benar dijalankan secara independen dari Acala, dengan Dewan Teknis Polkadot mengambil peran kepemimpinan penuh dalam hal tata kelola dan pengawasan teknis.
“Kalau tanggung jawab tata kelola ini diserahkan secara jelas, saya siap mendukung. Tapi tanpa itu, risikonya terlalu besar untuk diabaikan,” ungkap salah satu anggota komunitas.
Risiko Struktural: Ketergantungan Tunggal pada DOT
Di luar kekhawatiran terhadap tata kelola, arsitektur pUSD juga menuai kritik karena hanya bergantung pada DOT sebagai jaminan tunggal. Meskipun pUSD bersifat over-collateralized, belum ada detail resmi mengenai rasio jaminannya, memunculkan kekhawatiran potensi likuidasi berantai yang bisa memperburuk tekanan jual terhadap DOT.
Sebagai perbandingan, DAI dari MakerDAO juga memulai dengan ETH sebagai satu-satunya jaminan, namun segera berkembang menjadi Multi-Collateral DAI (MCD) yang mendukung beragam aset—termasuk kripto besar seperti WBTC, LINK, hingga aset dunia nyata seperti US Treasury bonds.
“Stabilitas pUSD sangat rapuh kalau hanya mengandalkan DOT. Kita sudah belajar dari kasus DAI tahun 2020, yang akhirnya harus diversifikasi,” tulis seorang pengguna di X.
Solusi Lain Sudah Ada?
Beberapa anggota komunitas juga menyoroti bahwa Polkadot sebenarnya sudah memiliki proyek stablecoin lebih inovatif seperti HOLLAR, yang dibangun oleh runtime Hydration. Stablecoin ini dirancang secara khusus untuk mendukung appchains dan dinilai lebih cocok dengan keunikan arsitektur Polkadot dibanding pUSD yang mengikuti pendekatan lama berbasis EVM.
Mereka menyarankan agar ekosistem memanfaatkan kekuatan teknologi native Polkadot/Substrate alih-alih mengulang pendekatan yang sudah terbukti bermasalah.
Jalan ke Depan: Potensi vs Kepercayaan
Meski pUSD punya potensi besar untuk memperkuat sektor DeFi di Polkadot, keberhasilan stablecoin ini sangat tergantung pada kejelasan tata kelola, struktur jaminan yang solid, dan pemulihan kepercayaan pengguna yang sempat terkikis akibat kegagalan aUSD.
Langkah-langkah untuk mengurangi risiko, seperti memanfaatkan fakta bahwa suplai DOT dibatasi di angka 2,1 miliar, bisa membantu menciptakan dinamika pasar yang lebih sehat.
Namun, agar pUSD benar-benar berhasil, Polkadot harus menunjukkan bahwa mereka telah belajar dari masa lalu—dan tidak sekadar mengulangnya.
Posting Komentar untuk "Taruhan Baru Polkadot: Apakah pUSD Bisa Menebus Gagalnya aUSD?"