Rugi Rp420,4 Miliar, Trader Ini Diduga Mengulang Nasib James Wynn
Bitcoin Tembus ATH, Trader Whale Ini Justru Rugi Rp420 Miliar karena Short
Bitcoin (BTC) mencetak rekor harga tertinggi baru pada Senin (14/7), memicu lonjakan besar di berbagai altcoin. Namun, euforia pasar ini tak dirasakan semua pihak—beberapa trader justru menanggung kerugian besar.
Salah satunya adalah Qwatio, seorang whale di platform Hyperliquid, yang harus menelan kerugian fantastis senilai US$25,8 juta (sekitar Rp420,4 miliar), akibat strategi short yang agresif di tengah pasar yang sedang reli.
Nasib Qwatio Mirip James Wynn, Rugi Besar karena Short
Menurut laporan dari Lookonchain di platform X (dulu Twitter), Qwatio sebelumnya telah kehilangan 16,28 juta USDC. Alih-alih menutup posisi, ia justru menambah 10 juta USDC ke Hyperliquid untuk memperbesar taruhan short-nya dengan leverage tinggi.
Namun, keputusan tersebut menjadi bencana. Dalam waktu hanya 3 jam, posisi short senilai US$334 juta yang ia buka dilikuidasi total.
Likuidasi Mencapai Ratusan Juta Dolar
Aset-aset yang dilikuidasi dari wallet miliknya (0x916E) meliputi:
-
1.743 BTC senilai US$211 juta
-
33.743 ETH senilai US$102,3 juta
-
15 juta Fartcoin (FARTCOIN) senilai US$20,6 juta
Total kerugian yang tercatat kini mencapai US$25,8 juta, menghapus hampir seluruh keuntungan US$26 juta yang pernah dikumpulkan sebelumnya.
“Profit US$26 juta yang sebelumnya ia kantongi kini nyaris sepenuhnya lenyap oleh dua posisi short,” tulis EmberCN.
Kisah Tragis Qwatio Bangkitkan Ingatan pada James Wynn
Kisah kerugian besar yang dialami Qwatio mengingatkan publik pada tragedi serupa yang menimpa James Wynn, seorang trader legendaris dengan reputasi tinggi sebagai pengambil risiko ekstrem di Hyperliquid. Wynn kehilangan dana hingga mencapai sembilan digit sebelum akhirnya menghapus akun X (Twitter)-nya—sebuah simbol kejatuhan dramatis akibat over-leverage.
Fenomena seperti ini memperkuat peringatan akan risiko brutal dari trading leverage tinggi, terutama di tengah pasar kripto yang sedang dalam tren naik. Volatilitas ekstrem sering kali memperbesar keuntungan, tapi juga mempercepat kehancuran bagi mereka yang salah posisi.
Menurut Lookonchain, sisa saldo di seluruh wallet Qwatio yang terhubung ke Hyperliquid kini hanya US$10.176—kontras tajam dari ratusan juta dolar posisi sebelumnya.
Di Tengah Banyak yang “Rekt”, Ada yang Panen Profit
Meski banyak trader terpukul, tidak semua bernasib buruk. Salah satu contoh sukses datang dari Aguila Trades, yang memilih posisi long Bitcoin tepat waktu dan berhasil mengantongi profit sebesar US$2,3 juta.
“Dari rugi US$35 juta menjadi untung US$2,3 juta — benar-benar legenda!” tulis Lookonchain, menyebut bahwa Aguila berhasil memulihkan kerugiannya secara penuh dan kini mencatat profit bersih jutaan dolar.
Sementara strategi leverage bisa berbuah manis atau pahit, satu pendekatan yang terus menunjukkan hasil stabil adalah HODLing (menyimpan aset dalam jangka panjang). Lonjakan harga Bitcoin ke level tertinggi baru telah secara signifikan meningkatkan kekayaan para holder lama.
Satoshi Nakamoto Kini Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia
Salah satu contoh paling ekstrem dari keuntungan jangka panjang adalah Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin yang masih anonim. Dengan kepemilikan diperkirakan mencapai 1,1 juta BTC, nilai kekayaannya kini diperkirakan mencapai US$133 miliar, menjadikannya orang terkaya ke-11 di dunia.
“Bitcoin bisa menciptakan miliarder anonim pertama di dunia. Jika BTC mencapai US$370.000, Satoshi akan melampaui kekayaan Elon Musk,” ungkap The Kobeissi Letter.
Reli Terbaru Ungkap Dua Wajah Kontras Dunia Kripto
Kenaikan pasar kripto belakangan ini secara terang-terangan memperlihatkan dua sisi tajam dalam dunia aset digital:
-
Di satu sisi, ada trader seperti Qwatio yang mengalami kerugian luar biasa akibat strategi leverage tinggi yang salah langkah.
-
Di sisi lain, ada holder jangka panjang seperti Satoshi Nakamoto, yang kekayaannya kini melonjak hingga masuk daftar orang terkaya di dunia.
Situasi ini terus menjadi bahan perdebatan di komunitas kripto: mana strategi yang benar-benar unggul—leverage agresif dengan risiko tinggi, atau HODLing sabar jangka panjang yang perlahan tapi pasti membuahkan hasil?
Posting Komentar untuk "Rugi Rp420,4 Miliar, Trader Ini Diduga Mengulang Nasib James Wynn"