Qwatio Alami Kerugian Total US$25,8 Juta Imbas Likuidasi Terbaru
Qwatio Rugi Besar Saat Pasar Bullish, Posisi Short US$334 Juta Terlikuidasi dalam 3 Jam
Sementara Bitcoin (BTC) mencetak rekor harga tertinggi baru hari ini dan altcoin turut meroket, tidak semua pelaku pasar ikut menikmati reli ini. Sebagian justru harus menelan kerugian besar—termasuk trader Qwatio, seorang whale yang aktif di platform Hyperliquid.
Dalam laporan terbaru dari firma analitik blockchain Lookonchain, Qwatio tercatat kehilangan US$16,28 juta dari posisi short awalnya. Namun alih-alih mundur, ia malah menggandakan strategi tersebut dengan menyetor tambahan US$10 juta USDC, berharap membalikkan keadaan lewat short berleverage.
Sayangnya, strategi itu justru memperparah kerugian. Dengan pasar yang sedang bullish, posisi short miliknya senilai US$334 juta dilikuidasi hanya dalam waktu tiga jam. Data menunjukkan bahwa likuidasi mencakup:
-
1.743 BTC senilai sekitar US$211 juta
-
33.743 ETH senilai US$102,3 juta
-
15 juta Fartcoin (FARTCOIN) senilai US$20,6 juta
Alamat wallet milik Qwatio, 0x916E, kini mencatat total kerugian yang mengejutkan: US$25,8 juta.
Analis dari EmberCN menambahkan, “Keuntungan sebelumnya sebesar US$26 juta kini hampir seluruhnya lenyap akibat dua posisi short yang salah langkah.”
Fenomena ini mengingatkan publik pada kisah James Wynn, trader sebelumnya yang juga mengalami kerugian besar karena overleverage dan salah membaca sentimen pasar.
Dampak Brutal Leverage Tinggi: Dari James Wynn ke Qwatio
Kisah kerugian besar Qwatio mencerminkan nasib tragis trader lain yang sempat menjadi sorotan: James Wynn. Dikenal karena strategi berisiko tinggi di platform Hyperliquid, Wynn mengalami kerugian fantastis yang diperkirakan mencapai sembilan digit. Setelah kejatuhan itu, ia menghilang dari dunia maya—termasuk dengan menonaktifkan akun X-nya.
Menurut Lookonchain, seluruh saldo wallet milik Wynn kini hanya tersisa US$10.176. Kejatuhan ini menjadi pengingat akan volatilitas ekstrim dari posisi leverage di tengah pasar yang sedang naik pesat.
Kontras di Pasar: Ada yang Rugi, Ada yang Panen
Namun, tak semua pelaku pasar bernasib buruk. Aguila Trades, misalnya, memilih strategi long pada Bitcoin dan berhasil mencetak keuntungan sebesar US$2,3 juta. Bahkan lebih mencengangkan, Aguila sebelumnya sempat merugi hingga US$35 juta.
“Dari kerugian US$35 juta menjadi profit US$2,3 juta—benar-benar legenda,” tulis analis Lookonchain.
HODL Masih Menjadi Strategi Ampuh
Di tengah risiko leverage yang tinggi, strategi HODLing atau memegang aset dalam jangka panjang justru kembali terbukti efektif. Para holder Bitcoin jangka panjang saat ini menikmati lonjakan kekayaan signifikan seiring BTC mencetak rekor harga baru.
Contohnya, pencipta Bitcoin yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto, kini diperkirakan memiliki kekayaan senilai US$133 miliar dari kepemilikan BTC. Angka ini menempatkannya sebagai orang terkaya ke-11 di dunia.
Menurut unggahan dari The Kobeissi Letter:
“Satoshi Nakamoto bisa menjadi miliarder anonim pertama di dunia. Jika harga Bitcoin mencapai US$370.000, kekayaan bersihnya akan melampaui Elon Musk.”
Reli pasar kripto terbaru benar-benar menyoroti kontras ekstrem di antara para pelaku pasar. Di satu sisi, trader seperti Qwatio harus menelan kerugian besar akibat strategi leverage tinggi. Di sisi lain, investor jangka panjang seperti Satoshi Nakamoto justru masuk dalam jajaran tokoh terkaya di dunia berkat konsistensinya dalam HODLing.
Perbedaan hasil ini terus memicu perdebatan di komunitas kripto: apakah kesuksesan terbesar datang dari keberanian mengambil risiko tinggi, atau dari kesabaran memegang aset dalam jangka panjang?
Posting Komentar untuk "Qwatio Alami Kerugian Total US$25,8 Juta Imbas Likuidasi Terbaru"