Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjelang Laporan Keuangan Tesla, SpaceX Pindahkan Bitcoin US$153 Juta

 

Wallet Bitcoin Terkait SpaceX Aktif Lagi, Pindahkan Dana Rp2,5 Triliun Menjelang Laporan Keuangan Tesla

Sebuah wallet Bitcoin yang sebelumnya tidak aktif dan diyakini terhubung dengan SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, dilaporkan memindahkan lebih dari US$153 juta dalam bentuk BTC—hanya beberapa hari sebelum Tesla dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal kedua (Q2).

Langkah ini memicu spekulasi di kalangan trader dan investor. Banyak yang berharap bahwa Tesla, sebagai salah satu perusahaan yang pernah memegang Bitcoin dalam portofolionya, mungkin telah kembali melakukan akumulasi selama Q2.

SpaceX Aktifkan Wallet Bitcoin Setelah Vakum Tiga Tahun

Menurut data dari platform analitik on-chain Lookonchain, wallet terkait SpaceX memindahkan 1.308 BTC ke sebuah wallet baru yang belum teridentifikasi. Aktivitas ini terjadi setelah lebih dari tiga tahun tidak ada pergerakan sama sekali dari alamat tersebut.

Perubahan Signifikan dalam Aktivitas Wallet SpaceX

Transaksi terakhir yang tercatat dari wallet ini terjadi pada 10 Juni 2022, dan sejak saat itu tidak ada aktivitas keluar. Oleh karena itu, transfer terbaru ini dianggap sebagai perubahan besar dalam pola perilaku salah satu entitas korporat paling diperhatikan di dunia yang menyimpan Bitcoin.

Menurut data dari Arkham Intelligence, SpaceX hingga saat ini masih menguasai sekitar 6.977 BTC, dengan nilai estimasi mencapai US$822,65 juta.

SpaceX dan Tesla Jadi Pemain Besar dalam Kepemilikan Bitcoin Korporat

Dengan kepemilikan saat ini, SpaceX masuk dalam jajaran perusahaan dengan cadangan Bitcoin terbesar di dunia, hanya berada di belakang Tesla, yang dilaporkan menyimpan sekitar 11.509 BTC senilai kurang lebih US$1,36 miliar. Kedua perusahaan tersebut menyimpan aset digitalnya melalui layanan kustodian Coinbase Prime.

Spekulasi Menguat Jelang Laporan Keuangan Tesla

Transaksi besar dari wallet SpaceX ini pun memunculkan berbagai spekulasi terkait strategi kripto Elon Musk, apalagi mengingat waktu terjadinya yang sangat dekat dengan jadwal rilis laporan keuangan Tesla untuk kuartal kedua—yang dijadwalkan setelah penutupan pasar pada Rabu, 23 Juli.

Dampak dari spekulasi ini juga mulai terlihat di pasar derivatif. Trader opsi menunjukkan ketertarikan yang tinggi, dengan lebih dari US$47 juta dalam opsi beli (call options) terhadap saham TSLA diperdagangkan hanya pada Jumat, 18 Juli lalu.

Investor Fokus pada Arah Pendapatan Jelang Rilis Laporan Tesla

Menjelang laporan keuangan Tesla, para investor semakin mencermati arah pendapatan perusahaan dan dampaknya terhadap pasar.

Pada Senin, seorang trader bernama John Trades menyoroti aksi besar berupa pembelian opsi call TSLA di level 550 senilai sekitar US$1,5 juta. Langkah ini mencerminkan sentimen optimistis, meskipun Tesla menghadapi tahun yang penuh tantangan dan volatilitas.

Pergeseran Sumber Pendapatan Tesla Bisa Ubah Narasi Valuasi Jangka Panjang

Pendapatan Tesla yang akan segera dirilis diperkirakan akan mencerminkan pergeseran struktur bisnis perusahaan. Menurut analis teknologi Samsolid, pendapatan dari sektor otomotif diprediksi turun sebesar 19,6% YoY, sementara lini bisnis energi diperkirakan melonjak hingga 67%, dan layanan tumbuh 15,3%.

“Jika sektor energi terus berkembang menjadi porsi yang lebih besar dari total pendapatan, hal ini bisa mendorong percepatan pertumbuhan pendapatan secara keseluruhan,” ujarnya melalui platform X.

Transformasi ini berpotensi mengubah cara pandang investor terhadap valuasi jangka panjang Tesla, khususnya jika perusahaan mulai mengurangi ketergantungan pada penjualan kendaraan dan memperbesar kontribusi dari pendapatan berulang atau infrastruktur energi.

Spekulasi Investor Kripto: Apakah Tesla Ubah Cadangan Bitcoin?

Di sisi lain, komunitas kripto menyoroti kemungkinan perubahan kepemilikan Bitcoin Tesla pada kuartal kedua. Sejumlah pertanyaan mulai mencuat:

  • Apakah Tesla akan mengubah pendekatan akuntansi terhadap Bitcoin untuk kuartal ketiga secara berturut-turut?

  • Apakah ada penurunan dalam pendapatan dari kredit kendaraan emisi nol (ZEV) setelah kebijakan denda emisi tahun 2022 berakhir?

  • Apakah margin Tesla Energy akan tertekan akibat tarif impor dari kebijakan Trump?

Pertanyaan-pertanyaan ini disampaikan oleh Ed Carson, seorang reporter pasar saham, yang juga mengamati dampak pergerakan BTC SpaceX terhadap pasar secara keseluruhan.

Dua Dinasti Bisnis Elon Musk Mengguncang Pasar

Dengan rilis laporan pendapatan Tesla dan aktifnya kembali wallet kripto milik SpaceX, para investor bersiap menghadapi minggu yang berpotensi penuh gejolak.

Kini, pasar menantikan apakah Elon Musk tengah menyusun kembali portofolio kriptonya atau bahkan mempersiapkan langkah strategis yang lebih besar di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Menurut data dari Bitcoin Treasuries, Tesla tercatat sebagai perusahaan publik terbesar kesembilan dalam hal kepemilikan Bitcoin. Sementara itu, SpaceX tidak tercantum dalam daftar karena statusnya sebagai perusahaan non-publik (tidak terdaftar di bursa saham).



Posting Komentar untuk "Menjelang Laporan Keuangan Tesla, SpaceX Pindahkan Bitcoin US$153 Juta"