Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketegangan Trump Terhadap The Fed Memuncak di Tengah Lonjakan Inflasi dan Pelemahan Dolar AS | Berita Kripto AS

 

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—tempat Anda mendapatkan rangkuman utama seputar perkembangan terbaru di dunia kripto hari ini.

Siapkan kopi Anda—pasar keuangan sedang memasuki fase yang makin sulit diprediksi. Inflasi yang perlahan naik, dinamika politik yang memanas, dan gejolak pasar menambah ketidakpastian. Di tengah sikap Federal Reserve (Fed) yang masih hati-hati, laporan terbaru mengisyaratkan bahwa dorongan perubahan besar berikutnya mungkin bukan datang dari data ekonomi, melainkan dari Donald Trump.

Berita Utama Hari Ini: Inflasi Naik, Pengeluaran Konsumen Turun

Indeks inflasi favorit Fed, yakni PCE (Personal Consumption Expenditures), menunjukkan kenaikan pada bulan Mei. Data terbaru mencatat bahwa Core PCE Price Index naik 0,2% secara bulanan dan 2,7% secara tahunan—sedikit lebih tinggi dari perkiraan analis.

Sementara itu, Headline PCE naik 0,1% bulan ke bulan dan 2,3% secara tahunan, sesuai dengan ekspektasi pasar. Ini menandai kenaikan pertama dalam inflasi PCE sejak Februari, serupa dengan tren yang terlihat di CPI AS.

Dalam konteks ini, para ekonom memprediksi The Fed akan tetap menahan suku bunga di level saat ini.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, ada kemungkinan sebesar 79,3% bahwa suku bunga tidak akan berubah dalam pertemuan The Fed pada 30 Juli mendatang.

Tanda-tanda perlambatan ekonomi AS makin jelas terlihat. Pendapatan pribadi tercatat turun 0,4%, sementara pengeluaran riil konsumen menurun 0,3%. Kedua indikator ini meleset dari ekspektasi analis, mencerminkan pelemahan daya beli masyarakat. Walau data inflasi mendukung pendekatan hati-hati dari Federal Reserve (Fed), ketegangan politik kini justru lebih mendominasi sentimen pasar.

Trump vs. Powell: Pasar Siap-Siap Reshuffle Fed Pro-MAGA

Dalam kesaksiannya di hadapan Komite Perbankan Senat, Ketua Fed Jerome Powell mengungkapkan bahwa inflasi kemungkinan akan kembali naik di musim panas, sebagian akibat kebijakan tarif dari pemerintahan Trump.

Namun, yang mengejutkan pasar adalah kabar bahwa Donald Trump—jika kembali berkuasa—tengah mempertimbangkan untuk mengganti Powell jauh sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2026. Nama-nama calon pengganti yang disebut-sebut adalah sosok yang dikenal sebagai loyalis Trump dan siap mengadopsi kebijakan pemangkasan suku bunga yang agresif.

Spekulasi ini langsung mengguncang pasar mata uang. Indeks Dolar AS (DXY) anjlok ke posisi terendah dalam tiga tahun, didorong oleh kekhawatiran bahwa independensi Fed bisa terkikis oleh tekanan politik.

Trump sendiri makin lantang mengkritik Powell. Dalam beberapa pernyataan publik, ia menyebut Powell sebagai “TERBURUK” dan “bodoh,” bahkan menuding sang ketua Fed telah “membuat Amerika kehilangan miliaran dolar.” Di balik layar, Trump kabarnya tengah menyeleksi kandidat baru yang siap menjalankan kebijakan moneter sesuai arah politiknya.

Dengan inflasi yang kembali naik dan daya beli menurun, pasar kini dihadapkan pada risiko tambahan: kemungkinan bahwa kebijakan suku bunga akan lebih banyak dipengaruhi oleh agenda politik daripada logika ekonomi murni.




Posting Komentar untuk "Ketegangan Trump Terhadap The Fed Memuncak di Tengah Lonjakan Inflasi dan Pelemahan Dolar AS | Berita Kripto AS"