Permintaan Hardware Wallet Meningkat, Ledger Targetkan Penawaran Publik di NY
Produsen dompet perangkat keras kripto asal Prancis, Ledger, dilaporkan sedang menjajaki kemungkinan IPO di New York atau alternatifnya melalui putaran penggalangan dana.
Langkah ini muncul di tengah lonjakan permintaan untuk solusi self-custody, seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap pencurian aset digital. Langkah Ledger mencerminkan kepercayaan yang meningkat pada potensi monetisasi sektor dompet kripto dan peluang pertumbuhan jangka panjang.
Momentum Pasar dan Dinamika Sektor
Eksplorasi IPO ini bertepatan dengan momentum baru di sektor dompet perangkat keras. Kekhawatiran terkait keamanan aset digital, ditambah dengan pergeseran regulasi global, mendorong pertumbuhan permintaan untuk solusi self-custody. Data industri menunjukkan sekitar $2,17 miliar aset kripto dicuri selama paruh pertama 2025, melampaui total kerugian sepanjang 2024. Tren ini menekankan kebutuhan investor untuk menyimpan aset secara aman dan mendukung prospek pertumbuhan pasar dompet perangkat keras.
Penetrasi dompet perangkat keras di kalangan pemilik kripto masih di bawah 15%, menandakan peluang ekspansi yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna kripto belum beralih ke penyimpanan self-custody, sehingga pasar masih memiliki ruang signifikan untuk pertumbuhan. Selain itu, pemulihan pasar kripto secara lebih luas dan kejelasan regulasi yang diantisipasi di bawah pemerintahan AS menambah optimisme terhadap langkah IPO ini, berbeda dengan debut Coinbase pada April 2021 yang terjadi di puncak pasar.
Model Pendapatan dan Tantangan Monetisasi
Pendapatan Ledger saat ini sebagian besar berasal dari penjualan perangkat keras, namun investor kemungkinan akan lebih fokus pada potensi aliran pendapatan berulang. Perusahaan saat ini mengelola sekitar $100 miliar dalam bentuk bitcoin di seluruh basis pelanggannya. Monetisasi hubungan ini di luar penjualan perangkat satu kali menjadi tantangan, sehingga Ledger mencoba memperkenalkan model berbasis biaya transaksi, termasuk melalui aplikasi multisig yang mengenakan biaya $10 ditambah 0,05% per transaksi. Inisiatif ini sempat menimbulkan kontroversi di komunitas kripto karena kekhawatiran sentralisasi.
Keberhasilan IPO kemungkinan akan sangat bergantung pada kemampuan Ledger untuk menunjukkan nilai seumur hidup pelanggan, misalnya melalui layanan premium, peningkatan perangkat lunak, atau layanan kustodian perusahaan. Faktor-faktor ini diperkirakan akan menentukan minat investor dan kisaran valuasi saat perusahaan melantai di bursa.
Alasan Memilih New York
Pilihan New York sebagai lokasi IPO, meskipun kantor pusat Ledger berada di Paris, mencerminkan strategi pragmatis. Bursa AS menawarkan likuiditas lebih tinggi dan basis investor institusional yang fokus pada kripto, sementara pasar Eropa relatif lebih fragmentasi dan kurang dalam hal investor khusus kripto. Selain itu, daftar di AS memberikan penyelarasan mata uang alami bagi Ledger, karena sebagian besar pendapatan perusahaan dihasilkan dalam dolar AS.
Namun, langkah ini juga berarti Ledger harus mematuhi persyaratan pengungkapan SEC dan menghadapi ketidakpastian regulasi terkait klasifikasi aset digital. Evolusi regulasi ini menjadi faktor penting yang memengaruhi kesiapan perusahaan untuk memasuki pasar publik AS.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, langkah Ledger menuju IPO menandai peluang pertumbuhan yang signifikan di pasar dompet kripto, yang didorong oleh lonjakan permintaan untuk solusi self-custody dan kekhawatiran keamanan aset digital. IPO ini juga mencerminkan pergeseran industri menuju monetisasi jangka panjang dan integrasi dengan modal institusional global, sambil menavigasi tantangan regulasi yang kompleks.

Posting Komentar untuk "Permintaan Hardware Wallet Meningkat, Ledger Targetkan Penawaran Publik di NY"