Eksekutif Circle: UE Bisa Mengalami “Gol Bunuh Diri” Regulasi Akibat Benturan MiCA dan PSD2
Uni Eropa Hadapi Risiko “Regulatory Own Goal” Akibat Benturan MiCA dan PSD2
Perusahaan penyedia stablecoin di Uni Eropa kini berada di ambang tantangan regulasi yang serius. Mulai Maret 2026, penyedia layanan kustodi dan transfer e-money token (EMT) mungkin diwajibkan untuk memegang dua lisensi berbeda untuk aktivitas yang sama: lisensi MiCA (Markets in Crypto-Assets) untuk aset kripto dan lisensi PSD2 (Payment Services Directive) untuk layanan pembayaran. Situasi ini menimbulkan beban kepatuhan ganda, yang dikhawatirkan akan menghambat adopsi stablecoin berbasis euro serta mendorong penyedia layanan keluar dari wilayah Uni Eropa.
Tumpang Tindih Regulasi: Akar Masalah
Masalah muncul dari tumpang tindih antara MiCA dan PSD2. Pada Juni 2025, European Banking Authority (EBA) merilis No Action Letter untuk memperjelas interaksi antara kedua regulasi tersebut bagi penyedia layanan yang mengelola EMT. Surat panduan ini menegaskan bahwa aktivitas kustodi dan transfer stablecoin atas nama klien masuk ke kategori layanan pembayaran di bawah PSD2. Akibatnya, perusahaan yang sudah memegang lisensi MiCA juga harus memperoleh lisensi institusi pembayaran atau bekerja sama dengan penyedia layanan pembayaran berlisensi.
Masa transisi diberikan hingga 2 Maret 2026, di mana otoritas nasional disarankan menahan diri dari penerapan persyaratan lisensi ganda. Namun, setelah periode ini berakhir, penyedia layanan akan dihadapkan pada dua kerangka regulasi untuk satu aktivitas bisnis, meningkatkan kebutuhan modal dan biaya kepatuhan secara signifikan.
Beban Kepatuhan yang Berat
Perusahaan yang memegang kedua lisensi harus memenuhi persyaratan modal minimum untuk masing-masing rezim:
-
€125.000 untuk lisensi MiCA
-
€125.000 tambahan untuk lisensi PSD2
Total modal minimum mencapai €250.000 (sekitar US$290.000), belum termasuk biaya kepatuhan tambahan seperti pelaporan, audit, dan pengawasan regulasi. Hal ini bisa menjadi hambatan operasional signifikan bagi penyedia stablecoin, terutama pemain skala menengah dan kecil.
Ancaman bagi Daya Saing dan Pertumbuhan Stablecoin
Patrick Hansen, pimpinan kebijakan Uni Eropa di Circle, memperingatkan bahwa konflik antara MiCA dan PSD2 berpotensi menjadi “regulatory own goal”. Menurut Hansen, jika isu ini tidak diselesaikan sebelum Maret 2026, Uni Eropa bisa mengalami kemunduran besar dalam hal inovasi keuangan digital.
Selain biaya kepatuhan, risiko lain adalah fragmentasi pasar. Jika lisensi ganda membuat layanan menjadi tidak berkelanjutan, penyedia dapat memilih mengurangi operasi atau pindah ke yurisdiksi lain yang lebih akomodatif. Akibatnya, pertumbuhan stablecoin euro akan melambat, mengurangi ambisi Uni Eropa untuk memperkuat peran euro di pasar keuangan global. Studi di Journal of International Economic Law menunjukkan bahwa regulasi stablecoin di Uni Eropa sudah tergolong paling ketat di dunia, dan menambahkan lisensi PSD2 hanya memperburuk tekanan regulasi.
Solusi yang Diusulkan
EBA dan pelaku industri menyarankan beberapa langkah untuk mengatasi tumpang tindih regulasi ini:
-
Modifikasi MiCA untuk memasukkan ketentuan layanan pembayaran dari PSD2, sehingga satu lisensi cukup untuk aktivitas kustodi dan transfer EMT.
-
Penyelarasan PSD3 dan peraturan layanan pembayaran yang akan datang agar pengecualian bagi aktivitas yang sudah berlisensi MiCA bisa diterapkan.
-
Perpanjangan masa transisi hingga setidaknya 2027, memberi waktu bagi legislator untuk menyesuaikan aturan tanpa menimbulkan jurang regulasi.
Selain itu, No Action Letter memungkinkan penggunaan kembali dokumentasi MiCA saat mengajukan lisensi PSD2, dan mendorong pelonggaran sementara pada beberapa kewajiban PSD2 seperti safeguarding dan open banking. Meski begitu, kewajiban krusial seperti autentikasi pelanggan dan pelaporan penipuan tetap berlaku.
Kesimpulan
Bulan-bulan menjelang Maret 2026 menjadi sangat penting bagi pasar stablecoin Uni Eropa. Penyelarasan legislatif antara MiCA dan PSD2 diperlukan untuk menghindari beban ganda, fragmentasi pasar, dan potensi hengkangnya penyedia layanan. Jika tidak segera ditangani, Uni Eropa berisiko kehilangan daya saingnya di sektor keuangan digital global, sekaligus melemahkan pertumbuhan stablecoin euro yang diatur secara resmi. Penyelesaian isu ini akan menjadi penentu stabilitas dan keberlanjutan pasar stablecoin UE dalam beberapa tahun mendatang.

Posting Komentar untuk "Eksekutif Circle: UE Bisa Mengalami “Gol Bunuh Diri” Regulasi Akibat Benturan MiCA dan PSD2"