Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

S&P 500 Tembus Level 6.900 Meski Dukungan Pasar Melemah — Apakah Aset Kripto Kini Menjadi Tujuan Utama Likuiditas?

 

S&P 500 Tembus 6.900 untuk Pertama Kalinya, Tapi Sebagian Besar Saham Justru Melemah

Indeks S&P 500 mencatat tonggak sejarah baru pada 28 Oktober 2025, menembus level 6.900 untuk pertama kalinya. Namun, di balik pencapaian itu, terdapat anomali mencolok — hampir 80% saham dalam indeks tersebut justru mengalami penurunan pada hari yang sama.

Kondisi ini menandai breadth pasar terlemah yang pernah tercatat dalam sesi perdagangan positif, menyoroti betapa sempitnya reli yang terjadi. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kerentanan struktur pasar, meskipun pasar prediksi masih menunjukkan optimisme terhadap potensi kenaikan lebih lanjut.

Reli Didominasi Segelintir Saham

Pada saat artikel ini diterbitkan, S&P 500 (SPX) diperdagangkan di sekitar 6.890, sedikit terkoreksi setelah mencapai puncak 6.911 pada hari Selasa. Reli ini sebagian besar didorong oleh sejumlah kecil saham raksasa, memperkuat pandangan bahwa momentum pasar saat ini sangat terkonsentrasi.

Reli Aneh di Wall Street: S&P 500 Cetak Rekor Baru, Tapi 80% Saham Justru Melemah

Para analis pasar menyebut reli terbaru S&P 500 sebagai salah satu yang paling tidak biasa dalam sejarah modern. Data dari Barchart menunjukkan bahwa hampir 80% saham dalam indeks justru mengalami penurunan, menjadikannya hari dengan kelemahan pasar terparah yang pernah tercatat, meskipun S&P 500 berhasil menembus rekor tertinggi baru.

Temuan ini dikonfirmasi oleh Bespoke Investment Group, yang menegaskan bahwa ini merupakan hari terlemah bagi breadth pasar selama sesi perdagangan positif. ZeroHedge menambahkan bahwa anomali tersebut akan “tercatat dalam buku sejarah,” karena menunjukkan kontras ekstrem antara rekor indeks dan lemahnya performa mayoritas saham.

Reli yang Didorong Megacap AI

Kenaikan tajam ini sebagian besar disebabkan oleh saham-saham raksasa berbasis AI. Menurut The Kobeissi Letter, pasar saat ini berada di “persimpangan revolusi teknologi terbesar dalam sejarah,” didukung oleh deregulasi dan investasi triliunan dolar. Namun, mereka juga memperingatkan bahwa volatilitas tetap menjadi ciri khas era ini.

“S&P 500 telah mencatat empat penurunan lebih dari 20% dalam sepuluh tahun terakhir — yang terbanyak dalam sejarah. Manfaatkan volatilitas ini,” tulis Kobeissi.

Fenomena ini menyoroti semakin sempitnya kepemimpinan pasar ekuitas AS, di mana keuntungan dari segelintir perusahaan teknologi besar menutupi kelemahan luas di sektor lainnya — pola klasik yang sering muncul menjelang fase akhir dari pasar bull.

Meski begitu, optimisme masih bertahan. Platform prediksi Kalshi memperkirakan peluang 81% bahwa S&P 500 akan menembus 7.000 sebelum akhir tahun, mencerminkan keyakinan investor terhadap likuiditas yang kuat dan dukungan kebijakan untuk melanjutkan reli.


Kontras Tenang di Dunia Kripto

Sementara Wall Street bergairah oleh euforia megacap, dunia kripto menunjukkan dinamika yang berbeda. Analis Diana Sanchez menyoroti perbedaan skala yang mencolok antara keduanya.

“S&P 500 baru saja menembus 6.900, menambah sekitar US$18 triliun sejak April. Sebagai perbandingan, kapitalisasi pasar Bitcoin hanya sekitar US$2,27 triliun — ini menunjukkan betapa awalnya fase perkembangan kripto sebenarnya,” ujarnya.

Analis Jamie Coutts dari RealVision — mantan ahli strategi di Bloomberg Intelligence — menilai bahwa pasar kripto mulai tumbuh di luar siklus likuiditas tradisional.

“Volume transfer stablecoin kini bergerak tidak lagi sejalan dengan biaya blockchain atau likuiditas global. Ini menandakan adanya penggunaan ekonomi nyata — untuk pembayaran, penyelesaian, dan perdagangan — bukan hanya arus spekulatif,” tulisnya.

Sementara itu, Mark Cullen dari AlphaBTC melihat bahwa optimisme makroekonomi masih menopang pasar kripto.

“Pasar tetap stabil di tengah ekspektasi pendapatan besar dan kemungkinan pemangkasan suku bunga. Laporan keuangan sektor teknologi dan sinyal dari The Fed akan menjadi katalis besar berikutnya,” katanya.


Dua Dunia, Dua Narasi

Jika reli S&P 500 menggambarkan kelebihan likuiditas dan euforia terhadap AI, maka pasar kripto tampaknya sedang membangun fondasi berbeda — berbasis utilitas, infrastruktur, dan desentralisasi nyata.

Ketika reli Wall Street semakin menyempit, lebar ekosistem blockchain justru tampak meluas, menandai pergeseran fokus dari sekadar spekulasi menuju penerapan nyata teknologi digital.



Posting Komentar untuk "S&P 500 Tembus Level 6.900 Meski Dukungan Pasar Melemah — Apakah Aset Kripto Kini Menjadi Tujuan Utama Likuiditas?"