Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Reli Pasar Kripto ke US$4,2 Triliun Terancam Pendek Umur — Ini 5 Alasannya

 

Pasar Kripto Tembus US$4,2 Triliun, Tapi Tanda-Tanda Koreksi Mulai Muncul

Pada bulan Oktober, kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan telah mencatatkan rekor baru, menembus angka US$4,2 triliun. Meski capaian ini disambut euforia oleh para pelaku pasar, sejumlah indikator mulai menunjukkan potensi kelemahan dalam reli yang tengah berlangsung.

Analis memperingatkan bahwa meskipun sentimen saat ini sangat bullish, beberapa faktor kunci — seperti lonjakan leverage, sentimen pasar yang mulai ekstrem, dan aksi ambil untung oleh whale — dapat membuat reli ini menjadi tidak berkelanjutan.


1. Lonjakan Leverage Bisa Jadi Pedang Bermata Dua

Salah satu sinyal awal yang patut diwaspadai adalah meningkatnya leverage di pasar derivatif. Data dari Coinglass mengungkap bahwa open interest (nilai total kontrak derivatif yang belum ditutup) telah melonjak ke rekor baru sebesar US$233,5 miliar, meskipun volume perdagangan spot justru mengalami penurunan.

Peningkatan open interest ini menunjukkan bahwa semakin banyak trader yang memanfaatkan leverage tinggi, yang berarti pasar semakin dipenuhi posisi yang rentan terhadap likuidasi massal. Dalam kondisi seperti ini, volatilitas tajam dapat memicu efek domino yang mempercepat koreksi pasar secara luas.

Situasi ini menggambarkan ketergantungan trader yang tinggi pada instrumen derivatif dan margin trading untuk memaksimalkan keuntungan jangka pendek, daripada melakukan investasi langsung di pasar spot.

Menurut data dari CryptoQuant, Estimated Leverage Ratio (ELR) di Binance kini mencapai 0,187, level tertinggi sejak Juli. Angka ini menunjukkan rata-rata tingkat leverage yang digunakan oleh para trader di platform tersebut, mengindikasikan meningkatnya risiko akibat penggunaan leverage yang lebih agresif.

Analis CryptoQuant, Arab Chain, mengamati bahwa kenaikan leverage ini mencerminkan peningkatan selera risiko di pasar, khususnya saat Bitcoin semakin mendekati rekor harga tertingginya.

Namun, data historis menunjukkan bahwa jika leverage menembus kisaran 0,18–0,20, biasanya diikuti oleh koreksi pasar yang signifikan, karena likuidasi berantai sering terjadi setelah penurunan harga yang tajam.

Selain itu, investor ritel turut berperan aktif dalam tren ini dengan mendorong volume perdagangan yang tinggi, berharap meraih keuntungan dari pergerakan naik harga. Sementara itu, institusi cenderung mengurangi leverage untuk melindungi modal mereka, menciptakan perbedaan perilaku yang menandakan pasar lebih mengutamakan keuntungan cepat meski fundamental semakin rentan.


2. Sentimen Pasar Memasuki Zona “Serakah”

Indeks Fear and Greed (ketakutan dan keserakahan) kini mencapai angka 70, menempatkan pasar dalam kondisi zona serakah. Level ini biasanya menjadi peringatan bahwa euforia berlebihan dapat mengakibatkan pembalikan harga dalam waktu dekat.

Meskipun mencerminkan optimisme yang tinggi, kondisi ini juga sering menjadi sinyal kelelahan pasar di mana para trader mulai terlalu percaya diri dan mengambil risiko berlebihan.

Secara historis, indeks Fear and Greed yang berada di atas angka 70–80 kerap didahului oleh periode konsolidasi atau koreksi harga, menandakan bahwa sentimen pasar sudah terlalu panas untuk bertahan lama.


3. Whale OG Mulai Ambil Untung

Aktivitas on-chain mengindikasikan bahwa para holder lama atau OG whale mulai memindahkan dan menjual sejumlah besar Bitcoin mereka, yang berpotensi mengancam kelangsungan reli pasar kripto.

Analis CryptoQuant, Maartunn, melaporkan bahwa baik whale baru maupun lama telah mewujudkan keuntungan lebih dari US$800 juta hanya dalam tiga hari pertama Oktober.

Lebih jauh, sekitar 15.000 BTC atau senilai US$1,88 miliar telah mengalir ke bursa kripto, menandakan bahwa para pemain besar sedang bersiap menjual.

Selain itu, data dari Lookonchain menunjukkan bahwa saat Bitcoin mencapai rekor baru di atas US$126.000, seorang whale yang tidak aktif selama 12 tahun memindahkan 100 BTC senilai sekitar US$12,5 juta ke dua wallet baru.

“Whale ini awalnya menerima 691 BTC sekitar 12 tahun lalu saat harga hanya US$132 per BTC, yang kini bernilai sekitar US$86 juta,” ungkap Lookonchain.

Kebangkitan wallet lama seperti ini kerap menjadi tanda bahwa investor berpengalaman mulai mengamankan keuntungan, pola yang sering kali mendahului koreksi pasar.


4. Ancaman Kembalinya Dolar AS yang Menguat

Saat pasar kripto melonjak sekitar 12% melewati level tertinggi tahun 2024, indeks dolar AS (DXY) justru turun dalam kisaran yang serupa, meski kini menunjukkan tanda pemulihan.

Para analis, termasuk Axel Adler dan The Great Martis, memperingatkan potensi penguatan dolar AS lagi di masa depan, terutama di tengah tantangan ekonomi Eropa dan ketidakpastian fiskal Amerika Serikat.

Penguatan dolar biasanya menekan aset berisiko seperti kripto, yang berarti momentum naik saat ini bisa terganggu.

Adler menyatakan, “Indeks dolar naik di atas 98 saat investor mencerna implikasi ekonomi dari penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung.”

Sementara itu, Daan Crypto Trades menambahkan bahwa reli aset kripto selama ini kemungkinan dipicu oleh devaluasi dolar, sehingga jika dolar kembali menguat, dorongan positif tersebut bisa cepat hilang.


5. Peringatan ‘Momennya 1999’ dari Paul Tudor Jones

Di sisi lain, investor miliarder Paul Tudor Jones membandingkan kondisi pasar kripto saat ini dengan gelembung dot-com pada tahun 1999. Meskipun dia mengakui Bitcoin tetap memiliki daya tarik yang kuat, perbandingan ini menjadi peringatan akan risiko puncak spekulasi yang bisa berujung pada koreksi tajam.

Dengan Bitcoin yang semakin mendekati level US$126.000 dan sentimen pasar yang sangat tinggi, kekhawatiran utama bukan lagi apakah kripto akan bertahan, melainkan apakah reli ini sudah terlalu kuat dan rentan pecah.

Sejarah mencatat bahwa saat sentimen serakah, peningkatan leverage, dan aksi jual whale terjadi bersamaan, biasanya fase berikutnya akan diwarnai oleh gejolak pasar sebelum reli berikutnya muncul.



Posting Komentar untuk "Reli Pasar Kripto ke US$4,2 Triliun Terancam Pendek Umur — Ini 5 Alasannya"