Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pasar Kripto Berayun: Kebangkitan “Trump Trade”

 

Bitcoin dan aset kripto terkenal dengan volatilitasnya yang tinggi. 

Meski investor sudah terbiasa dengan fluktuasi tersebut, pergerakan harga pekan lalu terasa berbeda karena kembalinya fenomena yang disebut “perdagangan Trump”.

Dalam beberapa hari, harga Bitcoin naik-turun hingga lebih dari US$20.000 dari puncak ke dasar. Berbagai isu makroekonomi memicu gejolak ini, dan Bitcoin tampaknya akan menghadapi minggu yang penuh dinamika ke depan.


Dari Rekor Tertinggi ke Penurunan Mendadak

Minggu lalu dimulai dengan kenaikan signifikan Bitcoin yang melewati US$126.000 pada Senin, mencetak rekor baru. Faktor-faktor seperti tren positif di aset berisiko AS yang berkorelasi tinggi dengan Bitcoin dan pemilihan Sanae Takaichi sebagai pemimpin partai berkuasa Jepang, memicu reli tersebut. Takaichi diharapkan melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter ala “Abenomics” meski inflasi tinggi.

Setelah mencapai puncak, Bitcoin mengalami koreksi dan bertahan di sekitar US$122.000. Namun, pada Jumat sore (UTC), Presiden Donald Trump secara mendadak mengumumkan lewat media sosial soal pembatasan ekspor tanah jarang oleh Cina, menyebutnya sebagai “tindakan sangat bermusuhan”.


Kembalinya ‘Trump Trade’

Trump juga menyatakan ketidaktahuan tentang kemungkinan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di KTT APEC dan mengancam tarif tambahan besar terhadap Cina. Pengumuman ini mengguncang pasar aset berisiko; harga Bitcoin anjlok ke US$118.000, sementara indeks saham utama AS turun sekitar 2%.

Setelah pasar saham tutup, Trump kembali membuat pengumuman tarif 100% untuk semua barang Cina dan ancaman kontrol ekspor perangkat lunak mulai November. Saat itu, pasar kripto—yang beroperasi 24/7—menerima dampak penuh, dengan Bitcoin turun ke US$102.000 dan altcoin banyak yang jatuh hingga lebih dari 30%-50%.


Apakah Penurunan Ini Hanya ‘Liquidation Cascade’?

Pasar kripto menjadi lesu setelah penurunan tersebut. Meski tarif 100% jelas berdampak negatif, para ahli tidak menganggapnya sebagai penyebab utama penurunan besar pada Bitcoin. Mereka mengaitkannya dengan likuidasi berantai posisi futures di DEX perpetual, yang menyebabkan efek domino penjualan besar akibat stop-loss yang gagal berfungsi di beberapa exchange.

Dalam 24 jam, diperkirakan US$19,21 miliar posisi terlikuidasi, dengan US$16,74 miliar posisi long dan US$2,47 miliar posisi short terhapus. Angka ini jauh melampaui rekor likuidasi harian sebelumnya sebesar US$1,6 miliar saat crash FTX.

Meski menghapus banyak modal investor, likuidasi ini juga meng-reset open interest derivatif kripto yang selama ini menjadi tekanan pasar. Jika sinyal makro positif muncul—misalnya Trump membatalkan ancaman tarif—maka reli harga dapat terjadi.


Pemulihan Cepat dan Harapan Baru

Berita positif muncul pada akhir pekan: Cina tidak membalas dengan tarif, dan Wakil Presiden JD Vance menyebut potensi dialog dengan Cina. Pada Minggu pagi, Trump menulis di media sosial, “Jangan khawatir tentang Cina, semuanya akan baik-baik saja!” Setelahnya, harga Bitcoin pulih cepat ke US$114.000.

Fenomena ini menunjukkan betapa satu pernyataan Trump bisa menyebabkan harga aset anjlok, dan dengan pernyataan lain, harga bisa bangkit. Hal ini mengingatkan pada “Trump Trade” yang pernah terjadi sekitar lima bulan lalu.

Minggu yang Penuh Ketegangan Menanti

Apakah perang tarif antara AS dan Cina akan kembali ke status quo atau justru menandai awal dari konflik yang lebih panjang? Hal ini masih sulit dipastikan. Yang jelas, ketegangan ini berpotensi membawa volatilitas lebih besar ke harga aset berisiko selama minggu ini. Fenomena “perdagangan Trump” baru saja dimulai.

Pada minggu ini, 13 Oktober, Amerika Serikat memperingati Hari Columbus. Meskipun bursa saham utama seperti NYSE dan Nasdaq tetap buka seperti biasa, pasar obligasi akan libur.

Tidak ada data ekonomi besar yang dijadwalkan rilis pekan ini, namun Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menyampaikan pidato pada hari Rabu. Dengan adanya risiko penutupan pemerintah dan ketegangan perang tarif, banyak pelaku pasar mengantisipasi potensi pemotongan suku bunga.

Setiap sinyal kecil dari Powell terkait arah kebijakan moneter bisa memicu fluktuasi pasar yang signifikan. Semoga para investor dapat memanfaatkan peluang dan meraih hasil positif di minggu ini.



Posting Komentar untuk "Pasar Kripto Berayun: Kebangkitan “Trump Trade”"