Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Opsi Bitcoin dan Ethereum Senilai US$5,6 Miliar Siap Kedaluwarsa, Apa Implikasinya bagi Trader?

 

Lebih dari US$5,6 Miliar Opsi Bitcoin dan Ethereum Kedaluwarsa Hari Ini, Memicu Volatilitas di Pasar

Pasar kripto sedang menghadapi tekanan menjelang kedaluwarsa opsi senilai lebih dari US$5,6 miliar untuk Bitcoin dan Ethereum yang jatuh tempo hari ini. Para trader bersiap menghadapi potensi lonjakan volatilitas saat harga mendekati level support penting.


Kedaluwarsa Besar Membawa Ketidakpastian Tinggi di Pasar

Tingkat open interest dan aktivitas perdagangan menunjukkan adanya pertempuran sengit antara pembeli yang optimistis dan penjual yang berhati-hati. Hasil kedaluwarsa opsi ini dapat menjadi penentu arah pergerakan harga kedua aset utama tersebut menjelang akhir pekan.

Berdasarkan data dari Deribit, sebagian besar nilai opsi yang akan kedaluwarsa berasal dari Bitcoin, dengan total nilai nosional mencapai US$4,7 miliar. Level “max pain”—harga di mana sebagian besar opsi kehilangan nilainya—tercatat di kisaran US$118.000, yang berfungsi sebagai area support kunci bagi pasar.

Total open interest (OI) untuk opsi Bitcoin yang akan kedaluwarsa mencapai 38.870 kontrak. Menurut analis dari Deribit, para trader Bitcoin terpecah antara opsi put di level US$110.000 dan call di US$120.000, menggambarkan kebuntuan antara kekuatan bull dan bear di pasar.

Sementara itu, Ethereum menunjukkan sinyal lebih bullish dengan rasio put-to-call sebesar 0,90. Rasio Bitcoin yang berada di angka 1,10 mengindikasikan adanya preferensi untuk perlindungan terhadap penurunan harga, sedangkan rasio Ethereum yang lebih rendah mencerminkan momentum kenaikan.

Pada hari ini pukul 8:00 UTC, opsi Ethereum senilai US$944,5 juta akan kedaluwarsa di Deribit, dengan level max pain pada US$4.400 dan open interest hampir mencapai 217.000 kontrak.

Kedaluwarsa opsi hari ini, yang nilainya jauh lebih besar dibandingkan US$4,3 miliar minggu lalu, membuat para trader ritel dan institusional semakin waspada.

“…trader Bitcoin terbagi antara opsi put di US$110.000 dan call di US$120.000, sementara sentimen untuk Ethereum lebih condong bullish,” ungkap para analis.

Peristiwa kedaluwarsa ini menjadi sorotan utama, karena lonjakan open interest biasanya diikuti oleh peningkatan volatilitas. Kedaluwarsa besar sering memicu pergerakan harga yang cepat dan gejolak pasar dalam jangka pendek.

Selama masa ini, likuiditas yang menipis dapat memperbesar fluktuasi harga dan menghasilkan sinyal pasar yang menyesatkan, baik untuk pasar spot maupun derivatif. Posisi yang terlalu terkonsentrasi juga bisa memperparah volatilitas.


Risiko Meningkat dengan Trader Fokus pada Level Support Kunci

Menurut Glassnode, Bitcoin masih diperdagangkan di atas biaya dasar pemegang jangka pendek, menunjukkan momentum bullish yang kuat. Namun, hal ini juga menandakan risiko koreksi tajam dalam jangka pendek apabila reli terus berlanjut dan memasuki zona panas.

Untuk Ethereum, peningkatan open interest mencerminkan lebih banyak trader yang aktif bersiap menghadapi potensi perubahan pasar.

Glassnode menambahkan, “Bitcoin tetap berada jauh di atas Biaya Dasar Holder Jangka Pendek dan masih di bawah zona Panas (+1 STD), menandakan momentum tinggi namun risiko jangka pendek yang meningkat.”

Peningkatan open interest di masa lalu sering kali diikuti dengan breakout harga, mencerminkan meningkatnya kepercayaan para trader.

Namun, saat open interest melonjak, posisi menjadi lebih padat dan rentan terhadap tekanan pasar. Data dari Glassnode menunjukkan koreksi terbaru menguji posisi leverage, dengan level support kunci di US$118.000 untuk Bitcoin dan US$4.400 untuk Ethereum—yang juga merupakan level max pain untuk kedua aset ini.

“Koreksi saat ini membantu mereset leverage, dan penting untuk mengamati di mana pembeli masuk serta apakah level support mampu menarik permintaan baru,” tulis Glassnode.

Kedaluwarsa opsi minggu ini merupakan bagian dari pola yang lebih besar yang mengaitkan aktivitas derivatif dengan pergerakan harga spot dan risiko likuiditas. Periode kedaluwarsa opsi sering menyebabkan ayunan harga yang tajam karena posisi trader. Meskipun opsi dapat meredam volatilitas jangka panjang, kedaluwarsa yang besar biasanya memicu lonjakan volatilitas dalam jangka pendek.

Oleh sebab itu, seiring opsi mendekati kedaluwarsa, trader dan investor perlu bersiap menghadapi fluktuasi harga, dengan Bitcoin dan Ethereum berpotensi bergerak mendekati level support max pain mereka. Namun, setelah opsi kedaluwarsa, volatilitas biasanya berkurang saat pasar menyesuaikan diri.

Jika pembeli mampu menyerap posisi yang kedaluwarsa, sentimen positif bisa kembali dan membuka peluang kenaikan harga, terutama pada akhir pekan saat volume perdagangan rendah.

Sebaliknya, jika harga turun di bawah level support bersamaan dengan penurunan open interest, ini bisa menandakan lonjakan volatilitas jangka pendek yang signifikan.



Posting Komentar untuk "Opsi Bitcoin dan Ethereum Senilai US$5,6 Miliar Siap Kedaluwarsa, Apa Implikasinya bagi Trader?"