Nilai KDA Merosot 60% Setelah Langkah Mundur Kadena — Apa Dampaknya Saat Ini?
Kadena Hentikan Operasi, KDA Anjlok Lebih dari 60% — Masa Depan Jaringan Kini di Tangan Komunitas
Organisasi Kadena resmi menghentikan seluruh kegiatan operasional dan pemeliharaan blockchain mereka, menyebabkan harga token KDA anjlok lebih dari 60%. Pengumuman mendadak ini disampaikan melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), menyusul tekanan pasar yang diklaim sebagai alasan utama di balik keputusan tersebut.
Langkah ini menjadi titik kritis bagi Kadena, jaringan blockchain berbasis proof-of-work yang sebelumnya dipromosikan sebagai alternatif yang skalabel dan efisien. Dengan penarikan diri organisasi inti, kelangsungan jaringan kini sepenuhnya bergantung pada penambang independen dan komunitas yang lebih luas.
Dalam pernyataannya, organisasi menyebut akan menyediakan binary baru untuk memastikan transisi yang mulus menuju pengelolaan desentralistik. Mereka juga menegaskan bahwa token KDA masih akan terus memberikan insentif kepada penambang hingga tahun 2139, sesuai rencana emisi protokol.
Meski organisasi menjanjikan kesinambungan teknis dan keterlibatan terbatas dalam fase transisi, pasar bereaksi negatif. Harga KDA jatuh dari US$0,207 menjadi US$0,078—turun lebih dari 62% dalam waktu singkat, sebelum sedikit pulih ke US$0,087.
Dengan hilangnya entitas pengelola pusat, masa depan Kadena kini berada di tangan para kontributor protokol, operator node, dan komunitas global yang mendukungnya.
Volume Perdagangan Meledak, Komunitas Meradang: Penutupan Kadena Picu Reaksi Keras
Penutupan mendadak organisasi Kadena memicu lonjakan aktivitas pasar. Volume perdagangan token KDA melonjak drastis hingga 1.277% dalam 24 jam, mencapai US$105,3 juta. Lonjakan ini mencerminkan gejolak besar di kalangan investor yang berebut memposisikan ulang aset mereka di tengah ketidakpastian proyek.
Namun, dampaknya tak hanya terasa di pasar—reaksi keras juga datang dari komunitas. Beberapa analis dan pemimpin opini menilai penutupan ini sebagai bentuk pengkhianatan. Seorang analis bahkan menyebut langkah ini menyerupai “exit scam,” dan menyarankan para pemegang KDA untuk segera keluar sebelum kerugian semakin dalam.
“Kadena ditutup. Proyek yang pernah didukung Binance Labs kini menghilang. Jika Anda masih memegang, pikirkan untuk keluar segera,” ujar analis kripto, Huang.
Kritik juga diarahkan pada cara organisasi menangani pengumuman tersebut. Banyak yang menilai kurangnya transparansi dan absennya rencana transisi yang jelas sebagai bentuk kegagalan kepemimpinan. Ahmed Raza, seorang komentator komunitas, menyebut ini sebagai "pengkhianatan" terhadap seluruh ekosistem Kadena.
“Mereka meninggalkan investor, pengembang, dan komunitas dalam kegelapan. Kadena punya segalanya—teknologi, potensi, dan dukungan—tapi kehilangan komitmen. Ini bukan sekadar akhir proyek. Ini adalah penelantaran,” tulis Raza.
Kini, meskipun jaringan Kadena mungkin tetap hidup secara teknis berkat sifat desentralisasinya, kepercayaan terhadap proyek ini mengalami pukulan berat. Komunitas menghadapi kekosongan kepemimpinan dan arah yang tidak pasti.
Kejadian ini juga memicu pertanyaan yang lebih besar di dunia kripto: dapatkah sebuah blockchain bertahan dalam jangka panjang tanpa tim pusat? Respons komunitas Kadena dalam waktu dekat bisa menjadi studi kasus penting untuk masa depan proyek-proyek desentralisasi lainnya yang menghadapi tekanan serupa.


Posting Komentar untuk "Nilai KDA Merosot 60% Setelah Langkah Mundur Kadena — Apa Dampaknya Saat Ini?"