Harga Emas Melonjak, Token Emas Turut Diuntungkan
Harga Emas Meroket, Tokenisasi Emas Kian Bersinar
Lonjakan harga emas yang menembus angka US$4.370 per ons telah mendorong pertumbuhan pesat aset digital berbasis emas. Kenaikan ini tidak hanya mengerek nilai emas fisik, tapi juga memicu peluncuran berbagai produk blockchain yang mengubah emas menjadi aset keuangan digital (on-chain).
Fenomena ini menunjukkan tren yang semakin jelas: konvergensi antara aset tradisional dan teknologi blockchain. Di tengah kekhawatiran terhadap inflasi dan ketidakstabilan geopolitik, investor mulai memandang emas versi digital sebagai alternatif yang aman, transparan, dan mudah dipindahkan dibandingkan emas konvensional.
Salah satu indikator pertumbuhan sektor ini adalah tokenisasi emas, yang kini memiliki kapitalisasi pasar mendekati US$3,4 miliar, naik drastis dari hanya US$500 juta di awal tahun. Ini menjadikannya salah satu kategori aset digital yang tumbuh paling cepat, seiring meningkatnya permintaan institusional akan instrumen yang stabil dan berbasis aset nyata.
Salah satu pemain utama dalam sektor ini, Tether, baru saja merilis XAUT0, token emas berbasis sistem omnichain, pada 15 Oktober. Melalui teknologi Legacy Mesh di blockchain Solana, Tether menghubungkan XAUT0 ke ekosistem lintas-chain bernilai US$175 miliar, mencakup Ethereum, Tron, dan lainnya. Setiap unit XAUT0 merepresentasikan fraksi dari satu ons emas fisik yang disimpan dan diaudit secara ketat.
Menurut Everdawn Labs, telah beredar lebih dari 7.300 token XAUT0, dengan volume transfer lintas jaringan melebihi US$25 miliar.
CEO CMCC Global, Alex Tapscott, menyebut bahwa token emas kini menjadi segmen paling berkembang di ranah aset digital, dengan nilai perdagangan harian melebihi US$600 juta—menunjukkan tingginya minat terhadap emas batangan dalam format digital.
Para analis menyatakan bahwa token emas mampu menjembatani dunia keuangan konvensional dengan ekosistem decentralized finance (DeFi). Berbeda dari emas fisik yang memerlukan proses penyimpanan dan pengiriman, token emas menawarkan efisiensi transaksi serta integrasi langsung ke dalam platform keuangan digital.
Menurut Alex Melikhov dari BrettonWoods Labs, tokenisasi emas membawa warisan emas sebagai penyimpan nilai selama 5.000 tahun ke dalam bentuk digital yang dapat diverifikasi dan terpercaya.
Token-token seperti PAX Gold (PAXG) dan Tether Gold (XAUT) mencatatkan lonjakan harga tahunan masing-masing sebesar 65% dan 63%, dengan kapitalisasi gabungan mendekati US$3 miliar. Ini menandakan bahwa pergeseran nilai emas kini mulai berpindah dari brankas ke blockchain.
Selain itu, volume perdagangan harian rata-rata PAX Gold (PAXG) telah mengalami peningkatan signifikan, melampaui US$300 juta, berdasarkan data dari CoinGecko. Kenaikan ini menunjukkan tumbuhnya minat, terutama dari kalangan institusional seperti dana investasi dan kantor keluarga (family offices), yang kini semakin aktif mencari paparan terhadap emas dalam bentuk digital.
Di sisi regulasi, dukungan mulai menguat. Ketua SEC AS, Paul Atkins, baru-baru ini menyatakan bahwa, “Jika sesuatu bisa ditokenisasi, maka seharusnya ditokenisasi,” menandakan bahwa tokenisasi aset menjadi salah satu prioritas modernisasi keuangan.
Meski begitu, pengawasan ketat dan transparansi atas cadangan fisik emas yang mendasari token tetap menjadi faktor krusial. Kepercayaan investor sangat bergantung pada kepastian bahwa setiap token benar-benar didukung oleh emas nyata yang tersimpan secara aman dan diaudit secara independen.
Posting Komentar untuk "Harga Emas Melonjak, Token Emas Turut Diuntungkan"