Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aset Kripto yang Tahan Banting Saat Pasar Jatuh—Apa yang Jadi Pendorong Kenaikan Senyap TAO?

 

Bittensor (TAO) Menonjol di Tengah Koreksi Pasar Kripto

Bittensor (TAO) menjadi salah satu aset kripto yang paling mencolok saat ini, berhasil pulih sepenuhnya dari dampak crash Crypto Black Friday baru-baru ini—suatu pencapaian yang bahkan belum bisa diraih oleh Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).

Kenaikan harga TAO didorong oleh beberapa faktor utama: lonjakan volume perdagangan, meningkatnya minat dari investor institusional, dan kelangkaan pasokan menjelang halving pertamanya. Kombinasi ini membuat prospek jangka pendek TAO tampak semakin positif.

Apa yang Membuat TAO Melawan Arus?

Berdasarkan data dari BeInCrypto Markets, mayoritas aset kripto utama mencatat penurunan dalam dua pekan terakhir. Namun, TAO justru mengalami kenaikan sebesar 35,7% dalam periode yang sama, membuktikan ketahanannya terhadap tekanan pasar.

Tak hanya berhasil pulih dari penurunan tajam bulan Oktober, TAO juga mencatat harga tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Dalam 24 jam terakhir saja, altcoin ini naik 5,95% dan kini diperdagangkan di kisaran US$435,65.

TAO Terus Naik: Volume Tinggi, Dukungan Institusional, dan Halving yang Mendekat

Performa kuat Bittensor (TAO) didorong oleh kombinasi faktor fundamental. Berdasarkan data dari CoinGecko, TAO mempertahankan volume perdagangan harian di atas US$400 juta sepanjang minggu lalu, dengan lonjakan hingga US$943 juta pada 15 Oktober—menunjukkan antusiasme besar dari trader.

Pasokan Terbatas & Staking Tinggi Dukung Harga

Partisipasi staking yang tinggi juga memperkuat harga. Menurut Taostats, lebih dari 70% token TAO yang beredar saat ini dikunci dalam staking. Ini secara efektif mengurangi jumlah token yang tersedia di pasar dan membantu menjaga tekanan jual tetap rendah.

Institusi Mulai Melirik TAO

Minat institusional terhadap TAO terus tumbuh. Grayscale, melalui Decentralized AI Fund, telah mengalokasikan lebih dari sepertiga portofolionya ke Bittensor. Mereka juga baru saja mengajukan Formulir 10 ke SEC untuk produk Grayscale Bittensor Trust—langkah awal menuju potensi ETF. Jika disetujui, hal ini bisa meningkatkan likuiditas dan visibilitas TAO secara signifikan.

Halving Pertama Siap Dorong Kelangkaan

Momentum TAO juga diperkuat oleh halving pertama yang dijadwalkan pada Desember 2025. Tidak seperti Bitcoin yang menggunakan jadwal blok, Bittensor menggunakan pemicu berbasis pasokan untuk mengurangi emisi token. Ketika ambang tertentu tercapai, emisi harian akan dikurangi—meningkatkan kelangkaan dan, berpotensi, harga.

Meskipun tanggal pastinya dapat bergeser karena daur ulang token, efeknya tetap sama: penurunan pasokan baru yang bisa memperkuat tren bullish, terutama saat likuiditas tetap rendah akibat staking yang tinggi.

Proyeksi Jangka Panjang: TAO Menuju Kapitalisasi Triliun Dolar?

Analis kripto seperti Quinten Francois melihat potensi besar dalam TAO. Ia memperkirakan bahwa, berdasarkan Hukum Reed (yang menggambarkan pertumbuhan eksponensial jaringan terdesentralisasi), TAO bisa mencapai valuasi triliunan dolar sebelum 2031—lebih cepat daripada Bitcoin yang membutuhkan 12 tahun untuk mencapai pencapaian tersebut.

Francois menyoroti desain jaringan, model subnet kompetitif, dan tokenomik ala Bitcoin sebagai kekuatan inti Bittensor.


Dengan kombinasi volume perdagangan yang kuat, minat institusional yang meningkat, staking yang signifikan, dan potensi halving, TAO berada dalam posisi strategis untuk pertumbuhan lebih lanjut menjelang akhir 2025.



Posting Komentar untuk "Aset Kripto yang Tahan Banting Saat Pasar Jatuh—Apa yang Jadi Pendorong Kenaikan Senyap TAO?"