Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkiraan Mingguan Emas: Reli Rekor Terhenti Seiring Data Ekonomi AS yang Menguat

 

Emas Capai Rekor Tertinggi Sebelum Koreksi, Investor Fokus Data Ekonomi AS

Harga emas (XAU/USD) berhasil menembus rekor tertinggi baru di sekitar US$3.790 sebelum terkoreksi. Para investor kini menantikan serangkaian data ekonomi penting dari AS untuk menentukan apakah reli emas dapat berlanjut.

Emas Konsolidasi Setelah Lonjakan Awal Minggu

Ketegangan geopolitik, seperti insiden pesawat tempur Rusia yang memasuki wilayah udara Estonia, mendorong permintaan safe-haven sehingga mendorong emas naik lebih dari 1,5% pada hari Senin dan mencapai puncak baru di US$3.791 pada Selasa. Emas dalam mata uang Euro dan Pound Sterling juga mencapai rekor tertinggi, seiring melemahnya data PMI yang menekan kedua mata uang tersebut.

Namun, penguatan Dolar AS yang didorong oleh pernyataan hati-hati Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan data PMI S&P Global AS bulan September membuat emas mundur. Powell menegaskan Fed akan memastikan kenaikan harga tidak berlanjut dan akan memantau data pasar tenaga kerja, inflasi, serta pertumbuhan ekonomi sebelum keputusan kebijakan selanjutnya.

Dolar AS Kuat, Emas Konsolidasi

Data penjualan rumah baru yang naik 20,5% dan revisi pertumbuhan GDP AS kuartal kedua yang naik menjadi 3,8% turut memperkuat dolar AS. Selain itu, data pesanan barang tahan lama yang meningkat dan klaim pengangguran yang menurun juga memberikan sentimen positif bagi dolar.

Akibatnya, emas berada dalam fase konsolidasi di sekitar US$3.750 pada paruh kedua minggu ini.

Data Inflasi Terbaru dan Prospek Kebijakan Fed

Inflasi tahunan AS berdasarkan Indeks Harga PCE naik sedikit menjadi 2,7% pada Agustus, sementara inflasi inti stabil di 2,9%. Data ini tidak terlalu mengguncang pasar.

Namun, penguatan pasar saham AS membuat dolar melemah, memberikan ruang bagi emas untuk naik pada sesi perdagangan Jumat.

Data AS Selanjutnya Jadi Kunci Arah Emas

Investor akan mencermati beberapa data penting seperti:

  • Data lowongan kerja JOLTS pada Selasa, yang jika menunjukkan penurunan tajam atau lonjakan besar, bisa memicu reaksi pasar.

  • Perubahan ketenagakerjaan ADP dan data PMI manufaktur ISM pada pertengahan minggu yang berpotensi menguatkan dolar jika angkanya positif.

  • Nonfarm Payrolls (NFP) pada Jumat yang bisa meningkatkan volatilitas. Jika NFP lemah, bisa memperkuat prospek pemotongan suku bunga Fed dan mendorong emas naik. Sebaliknya, NFP kuat dapat memperkuat dolar dan menekan harga emas.

Analisis Teknikal Emas

Meskipun baru saja mengalami koreksi, emas secara teknikal masih menunjukkan kondisi overbought, terlihat dari indikator Relative Strength Index (RSI) harian yang bertahan di atas level 70. Namun, XAU/USD masih berada di bagian atas dari channel regresi naik yang telah berlangsung selama sembilan bulan dan diperdagangkan jauh di atas Simple Moving Average (SMA) 20 hari. Ini menandakan bahwa bias bullish tetap kuat meski ada kemungkinan koreksi teknis terjadi.

Di sisi bawah, support pertama berada di sekitar US$3.670, yang merupakan titik tengah channel regresi naik sekaligus level SMA 20 hari. Support berikutnya berkisar antara US$3.500 hingga US$3.480, terdiri dari level statis, angka bulat, serta SMA 50 hari.

Sementara itu, di sisi atas, resistance pertama berada di kisaran US$3.790 hingga US$3.800, bertepatan dengan rekor tertinggi dan level bulat. Resistance selanjutnya terletak di US$3.860, yaitu batas atas channel naik, dan kemudian US$3.900 sebagai level bulat berikutnya.



Posting Komentar untuk "Perkiraan Mingguan Emas: Reli Rekor Terhenti Seiring Data Ekonomi AS yang Menguat"