XRP Menguat, Tapi Apakah Ini Hanya Reli Semu?
XRP Menguat 4% dalam Sepekan—Namun Sinyal On-Chain Tunjukkan Potensi Koreksi
Ripple’s XRP mencatat kenaikan 4% dalam tujuh hari terakhir, seiring dengan meningkatnya sentimen positif di pasar altcoin secara keseluruhan.Namun, di balik momentum bullish ini, indikator on-chain memperlihatkan adanya potensi pelemahan. Data dari Glassnode menunjukkan bahwa trader mulai mengambil keuntungan secara diam-diam. Perubahan Posisi Bersih Exchange XRP—metrik yang mengukur arus bersih token ke bursa terpusat—melonjak ke level tertinggi dalam delapan bulan, mencapai 283 juta XRP pada 7 Juli.
Waktu Pergerakan Menunjukkan Sinyal Jual
Menariknya, lonjakan arus masuk XRP ke exchange terjadi bersamaan dengan kenaikan harga baru-baru ini—menunjukkan bahwa banyak trader memanfaatkan momentum ini untuk merealisasikan keuntungan. Hal ini menimbulkan tekanan jual yang bisa menahan laju reli.Tak hanya itu, indikator teknikal juga memberikan sinyal peringatan. Chaikin Money Flow (CMF), yang melacak arus modal ke dan dari suatu aset, mulai menunjukkan divergensi negatif terhadap pergerakan harga. Saat ini, CMF berada di level 0,01 dan tampak siap menembus ke bawah garis nol—tanda melemahnya minat beli.
CMF yang berada di zona negatif umumnya mencerminkan tekanan jual yang meningkat dan kecenderungan pasar menuju sentimen bearish, meskipun harga token sempat menguat.
CMF Melemah, Risiko Koreksi Meningkat
Meskipun indikator Chaikin Money Flow (CMF) untuk XRP belum menyentuh zona negatif, tren penurunan yang terus berlanjut mencerminkan melemahnya minat beli. Penurunan akumulasi seperti ini sering kali menjadi sinyal awal dari potensi pembalikan arah harga ke bawah. Jika tidak ada arus modal baru yang cukup kuat untuk menyerap tekanan jual, XRP berisiko memasuki fase koreksi.Level Support Kritis: US$2,14 dalam Sorotan
Pada grafik harian, XRP saat ini tengah menguji kembali garis support bawah dari pola ascending channel yang terbentuk selama sepekan terakhir. Pola ini tercipta saat harga bergerak dalam rentang dua garis tren paralel yang naik, dengan garis bawah bertindak sebagai penyangga utama dan garis atas sebagai batas atas pergerakan harga.
Uji ulang terhadap support ini, terlebih setelah lonjakan harga, bisa menjadi indikasi melemahnya kekuatan tren naik. Jika XRP gagal bertahan di atas support tersebut dan terjadi penembusan tegas ke bawah, tekanan jual bisa meningkat drastis—membuka peluang penurunan lebih lanjut hingga ke kisaran US$2,14.
Namun, apabila pihak pembeli (bull) berhasil merebut kembali kendali pasar dan permintaan terhadap XRP kembali menguat, maka harga berpotensi terdorong naik menuju level resistance di US$2,35.
Posting Komentar untuk "XRP Menguat, Tapi Apakah Ini Hanya Reli Semu?"