Meski Skeptis pada Bitcoin, Vanguard Ternyata Diam-Diam Jadi Pemegang Saham Terbesar MicroStrategy
Vanguard Jadi Pemegang Saham Terbesar Strategy Meski Tetap Skeptis terhadap Bitcoin
Vanguard Group, perusahaan manajemen aset global dengan dana kelolaan senilai US$10 triliun, kini tercatat sebagai pemegang saham terbesar di Strategy—nama baru dari MicroStrategy.
Langkah ini menimbulkan paradoks yang menarik, mengingat Vanguard selama ini dikenal skeptis terhadap Bitcoin (BTC) dan aset kripto secara umum.
Apa Alasan Vanguard Masuk ke Strategy (MSTR)?
Menurut laporan Bloomberg, Vanguard kini memiliki lebih dari 20 juta saham Strategy, atau hampir 8% dari total saham biasa Kelas A yang beredar. Jumlah ini bahkan melebihi kepemilikan Capital Group Cos., menjadikan Vanguard sebagai pemegang saham utama. Namun, akuisisi ini belum tentu mencerminkan dukungan terhadap aset digital.
Bloomberg mencatat bahwa lonjakan minat investor terhadap dana indeks milik Vanguard telah mendorong perusahaan menjadi pemegang utama saham di sekitar 400 perusahaan dalam indeks S&P 500. Meski Strategy tidak termasuk dalam indeks tersebut, perusahaan ini baru-baru ini masuk ke dalam Nasdaq 100—indeks yang sering dijadikan acuan pasar.
Namun, ada ironi yang mencolok: Vanguard tetap mempertahankan pandangan negatif terhadap Bitcoin. Perusahaan tersebut secara terbuka menyebut BTC sebagai "kelas aset yang belum matang" dan menolak menyediakan produk ETF Bitcoin pada 2024 karena volatilitas yang dianggap tinggi.
Sementara itu, Strategy di bawah kepemimpinan Michael Saylor dikenal sebagai perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia. Berdasarkan data dari SaylorTracker, perusahaan ini memiliki 601.550 BTC dengan nilai sekitar US$70,81 miliar, setara dengan 2,86% dari total suplai Bitcoin yang ada.
Harga Bitcoin Naik, Saham Strategy Melonjak 3.500% – Vanguard Tuai Manfaat, Meski Dulu Meremehkan
Seiring dengan melonjaknya nilai Bitcoin, saham Strategy (MSTR) juga ikut terdongkrak tajam, menjadikannya salah satu penerima manfaat utama dari lonjakan minat terhadap aset kripto. Sejak perusahaan mengadopsi strategi Bitcoin sebagai cadangan treasury lima tahun lalu, nilai sahamnya telah meroket lebih dari 3.500%.
Kondisi ini memunculkan reaksi tajam dari beberapa tokoh industri. Kepala Riset Aset Digital VanEck, Matthew Sigel, menyindir:
“Vanguard: Bitcoin belum matang dan tak punya nilai. Juga Vanguard: Membeli 20 juta saham MSTR—jadi investor besar perusahaan pro-Bitcoin paling vokal. Mengindeks ke dalam US$9 miliar yang dulu Anda hina secara terbuka, bukan strategi, itu delusi institusional.”
Analis ETF senior Bloomberg, Eric Balchunas, menanggapi dengan nada humor:
“Ini bukti bahwa Tuhan punya selera humor. Vanguard memilih jalur ini—karena sebagai penyedia dana indeks, mereka wajib memegang semua saham, termasuk yang mungkin mereka tidak sukai secara pribadi.”
Institusi dan Negara Bagian AS Masuk ke MSTR
Fenomena ini mencerminkan tren yang lebih besar: meningkatnya partisipasi institusional dalam saham yang berkaitan dengan kripto. Pada kuartal pertama 2025, 14 negara bagian di AS tercatat memiliki total kepemilikan senilai US$632 juta di saham Strategy (MSTR), menurut laporan BeInCrypto.
Tak hanya MSTR, minat terhadap saham kripto lainnya pun ikut naik. Bank Sentral Republik Ceko, misalnya, membeli saham Coinbase senilai US$18 juta—menunjukkan bahwa sentimen positif terhadap sektor ini menjalar hingga ke bank sentral.
Namun, sejumlah analis memperingatkan adanya potensi gelembung institusional dalam investasi terkait Bitcoin. Chris Burniske, partner di Placeholder, menyoroti:
“Ingat, premi suatu saat akan berubah jadi diskon. Struktur treasury korporat bukan wadah ideal untuk menyimpan Bitcoin—mirip seperti GBTC di masa lalu. Gelembung ini luar biasa, tapi tak akan bertahan lama.”
Strategi Fokus Bitcoin Strategy Dinilai Berisiko
Kritik juga muncul terhadap pendekatan tunggal Strategy yang sepenuhnya terfokus pada Bitcoin. BeInCrypto menyoroti bahwa kurangnya diversifikasi portofolio membuat perusahaan sangat rentan terhadap fluktuasi harga BTC.
Lebih mengkhawatirkan lagi, sebagian besar kepemilikan Bitcoin perusahaan didanai dengan utang konversi. Jika harga Bitcoin jatuh di bawah harga rata-rata pembelian mereka, hal ini bisa memberikan tekanan serius terhadap kesehatan keuangan perusahaan.
Posting Komentar untuk "Meski Skeptis pada Bitcoin, Vanguard Ternyata Diam-Diam Jadi Pemegang Saham Terbesar MicroStrategy"