Analisis On-Chain: XRP Berpotensi Turun 20% Sebelum Melanjutkan Kenaikan
XRP Masih Menguat, Tapi Risiko Koreksi Semakin Mengintai
Dalam sepekan terakhir, harga XRP mencatat kenaikan hampir 26% dan kini bertengger di level US$2,93, setelah sebelumnya sempat menyentuh US$3,01. Meskipun tren ini memunculkan sentimen positif di pasar, data on-chain justru mengisyaratkan potensi koreksi jangka pendek.
Aktivitas whale yang meningkat serta bertambahnya cadangan XRP di exchange menciptakan pola yang menyerupai kondisi saat harga mencapai puncak lokal sebelumnya. Situasi ini bisa menjadi sinyal adanya potensi penurunan harga hingga 20% sebelum XRP kembali melanjutkan tren kenaikannya.
Peningkatan Cadangan di Exchange Jadi Alarm Awal
Cadangan XRP di Binance melonjak ke titik tertingginya sejak Januari 2025, menyentuh angka 2,96 miliar XRP. Berdasarkan data CryptoQuant, terakhir kali cadangan berada di level ini terjadi pada Mei 2025, ketika harga XRP berada di sekitar US$2,54. Setelah itu, harga terkoreksi hingga 20% dan turun ke US$2,01 dalam beberapa pekan berikutnya. Situasi serupa kini kembali terulang, memberikan sinyal kehati-hatian bagi investor.
Secara umum, peningkatan cadangan di exchange mengindikasikan bahwa lebih banyak token sedang dipindahkan ke platform untuk diperdagangkan, yang sering kali menjadi pertanda adanya potensi aksi jual. Pola serupa pernah terjadi pada bulan Mei lalu, dan kondisi saat ini menunjukkan kemiripan yang mencolok. Hal ini memperbesar kemungkinan terjadinya penurunan harga XRP dalam waktu dekat.
Transaksi Whale Tertinggi dalam 3 Bulan
Menambah indikasi potensi koreksi, volume transaksi whale XRP senilai lebih dari US$1 juta telah melonjak ke titik tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Secara historis, lonjakan aktivitas bernilai besar semacam ini sering menjadi sinyal awal fase distribusi, di mana para pemegang besar mulai menjual asetnya saat harga mendekati puncak lokal, yang kemudian diikuti oleh tekanan korektif pada harga.
Tak hanya itu, lonjakan aktivitas whale yang terjadi bersamaan dengan peningkatan cadangan XRP di exchange semakin memperkuat sinyal negatif dan mempertebal kemungkinan koreksi jangka pendek.
XRP Berisiko Turun ke US$2,34 Secara Teknikal
Dari sudut pandang analisis teknikal, pergerakan harga dari titik terendah US$1,90 hingga mencapai puncak US$3,03 menghasilkan level retracement Fibonacci 0,618 di kisaran US$2,34. Area ini sering menjadi titik penarik harga saat pasar memasuki fase konsolidasi atau mengalami koreksi.
Jika harga XRP jatuh dari level saat ini di US$2,93 ke US$2,34, maka itu akan mencerminkan koreksi sekitar 20%—angka yang identik dengan penurunan pada bulan Mei, yang juga terjadi setelah lonjakan cadangan di exchange.
Level Support Kunci Jadi Penentu Arah
Untuk jangka pendek, area support terdekat berada di US$2,80 sebagai garis support utama, dan US$2,77 sebagai level Fibonacci 0,236. Kedua zona ini sebelumnya menjadi titik pemantulan saat koreksi terjadi. Jika harga menembus kedua support tersebut, tekanan jual bisa meningkat tajam dan membawa XRP turun menuju US$2,34.
Namun, skenario bearish ini bisa terbantahkan apabila harga tetap stabil di atas US$2,77 dan cadangan XRP di exchange mulai menurun. Situasi seperti ini akan mengindikasikan adanya akumulasi baru, bukan distribusi.
Peluang Rebound Masih Terbuka
Jika token mampu mempertahankan level support tersebut dan aktivitas penjualan whale mereda, maka momentum bullish berpotensi kembali menguat. Ini bisa membuka jalan bagi XRP untuk menguji ulang area US$3,03, yang saat ini menjadi zona kunci dalam narasi pasar XRP.
Posting Komentar untuk "Analisis On-Chain: XRP Berpotensi Turun 20% Sebelum Melanjutkan Kenaikan"