Mengapa Hedera Berpotensi Turun Menembus Level Terendah dalam Dua Bulan Terakhir.
Native token Hedera Hashgraph, HBAR, mengalami penurunan ke level terendah dalam sembilan hari terakhir, terdampak oleh menurunnya aktivitas pasar di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran.
Sentimen negatif ini memicu peningkatan posisi short pada token tersebut, menandakan bahwa para trader bersiap menghadapi potensi kerugian yang lebih besar.
Trader Beralih ke Sentimen Bearish pada HBAR
Berdasarkan data Coinglass, rasio long terhadap short untuk HBAR berada di angka 0,95 pada saat publikasi, menandakan dominasi bias bearish dalam pasar futures token ini.
Rasio ini mengukur perbandingan antara posisi long dan short di pasar. Jika nilainya lebih dari 1, berarti posisi long lebih banyak dibandingkan short, yang mengindikasikan mayoritas trader memperkirakan harga akan naik.
Sebaliknya, seperti yang terjadi pada HBAR, rasio long/short di bawah angka satu menandakan bahwa sebagian besar trader memperkirakan harga akan turun. Hal ini mencerminkan sentimen bearish yang semakin kuat terhadap altcoin tersebut dan menurunnya keyakinan terhadap potensi pemulihan harga dalam jangka pendek.
Selain itu, pengaturan indikator Super Trend pada grafik harian HBAR juga memperkuat pandangan bearish ini. Pada saat publikasi, indikator tersebut menunjukkan resistance dinamis di atas harga token, yaitu sekitar US$0,14.
Garis Super Trend membantu trader mengenali arah pergerakan pasar dengan menempatkan garis di atas atau di bawah harga berdasarkan tingkat volatilitas aset. Saat harga berada di bawah garis Super Trend, ini mengindikasikan tren bearish, yang berarti pasar sedang mengalami tekanan jual dan tren menurun.
Karena HBAR belum mampu menembus level ini, garis tren tersebut memperkuat sentimen bearish dan menambah tekanan penurunan harga.
Akankah HBAR Kembali ke Level April?
Saat ini, HBAR diperdagangkan di level terendah dalam sepuluh hari terakhir sekitar US$0,14, dan tetap berada di bawah garis tren menurun selama minggu lalu.
Pola ini terjadi ketika harga aset terus membentuk puncak yang semakin rendah, yang dihubungkan dengan garis menurun, menandakan tekanan jual yang berkelanjutan dan memperkuat pandangan bearish terhadap HBAR.
Jika permintaan terus melemah, harga HBAR berpotensi turun ke level US$0,12, yang terakhir kali terlihat pada bulan April.
Namun, jika minat beli kembali meningkat, token Hedera berpeluang menembus resistance yang dibentuk oleh garis tren menurun dan indikator Super Trend, sehingga berpotensi melonjak hingga ke level US$0,19.
Posting Komentar untuk "Mengapa Hedera Berpotensi Turun Menembus Level Terendah dalam Dua Bulan Terakhir."