Harga Meme Coin BULLA Melejit 40%, Tapi Apakah Ini Aman dari Risiko Rug Pull?
Sejak Kamis, harga BULLA melonjak hampir 50%, menjadikannya salah satu top gainer di jaringan BNB minggu ini. Meski begitu, banyak anggota komunitas kripto tetap waspada, mengingat rekam jejak Hasbulla—sosok di balik proyek ini—yang dinilai kontroversial.
Beberapa analis blockchain menilai BULLA sebagai proyek bermasalah karena sejarah sang influencer yang kerap dikaitkan dengan peluncuran meme coin meragukan. Walau demikian, listing BULLA di Binance Alpha sempat meningkatkan citra token ini dan memberikan sedikit legitimasi di mata investor.
Siapa Hasbulla dan Apa Itu BULLA?
Hasbulla, seorang influencer kripto asal Rusia, dikenal karena meluncurkan sejumlah token meme yang memicu tuduhan penipuan di masa lalu. Maka tak heran jika presale token BULLA miliknya langsung disambut dengan skeptisisme tinggi oleh komunitas, yang khawatir akan potensi rug pull.
Token ini mulai diperdagangkan sejak awal Juni dan telah mengalami fluktuasi besar. Pada 8 Juni, kapitalisasi pasar BULLA sempat mencapai US$100 juta, namun hanya dalam lima hari, nilainya anjlok dan kehilangan sekitar US$70 juta.
Meskipun grafik harga cenderung menurun secara keseluruhan, beberapa kejadian tertentu sempat mendorong lonjakan harga sementara. Misalnya, pada 22 Juni, pengumuman dari Binance Alpha yang menyoroti BULLA—beserta program airdrop besar-besaran—berhasil mengangkat pamor token ini secara instan.
Namun, kabar baik tersebut cepat berubah menjadi kekhawatiran. Tak lama setelah listing, harga BULLA justru kembali jatuh hingga 50%, memicu spekulasi baru bahwa proyek ini mungkin merupakan rug pull terselubung.
Namun, penurunan harga ini tampaknya belum sepenuhnya mencerminkan pola khas rug pull. Jika memang ada indikasi penipuan, tampaknya skemanya masih berlangsung dan belum mencapai akhir. Menariknya, hanya lima hari setelah penurunan tajam, BULLA kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan komunitas kripto.
Hasbulla pun turut memanfaatkan momentum tersebut dengan menyatakan bahwa token ciptaannya telah mencatatkan kesuksesan. Dibandingkan dengan koreksi harga yang terjadi setelah listing di Binance Alpha, BULLA berhasil bangkit kembali, menutup kerugian sebelumnya dan bahkan mencetak rekor baru dengan lonjakan harga hingga 40% dalam satu hari.
Jadi, apa sebenarnya yang sedang terjadi? Meski token BULLA terus mencetak kenaikan, sebagian besar komunitas kripto masih curiga bahwa proyek ini adalah penipuan, apalagi mengingat rekam jejak Hasbulla yang kontroversial. Namun demikian, sejauh ini belum ada bukti kuat dari analis blockchain yang secara eksplisit membuktikan klaim tersebut.
Di sisi lain, muncul spekulasi bahwa DWF Labs mungkin berada di balik lonjakan harga BULLA. Dugaan ini didasarkan pada riwayat kerja sama DWF Labs dengan Hasbulla di masa lalu. Apalagi, DWF Labs sendiri tak luput dari sorotan karena pernah terlibat dalam sejumlah kontroversi, menjadikannya sasaran tudingan yang mudah. Meskipun begitu, tidak ada bukti konkrit yang mengaitkan langsung mereka dengan pergerakan harga BULLA.
Bukan tidak mungkin juga jika tim internal Hasbulla yang berhasil "memompa" harga BULLA tanpa intervensi pihak luar. Permasalahan yang lebih nyata justru terletak pada kurangnya minat para analis untuk menelusuri dan mengungkap bukti skema pump and dump secara mendalam.
Sejak awal, para pakar sudah menunjukkan sikap skeptis terhadap BULLA. Namun, hal ini tampaknya tidak cukup untuk menghentikan para penggemar Hasbulla dari membeli token tersebut. Beberapa analis bahkan menyindir bahwa mereka yang terjebak seharusnya belajar dari kesalahan sendiri.
Sikap cuek seperti ini memang tidak akan menghasilkan peringatan dini yang jelas, namun bisa menjadi pelajaran menarik untuk dianalisis setelah semuanya terjadi.
Posting Komentar untuk "Harga Meme Coin BULLA Melejit 40%, Tapi Apakah Ini Aman dari Risiko Rug Pull?"