Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dominasi Institusi Picu Kekhawatiran atas Masa Depan Desentralisasi Bitcoin

 


Kepemilikan Bitcoin Kian Terkonsentrasi di Institusi Terpusat
Bitcoin (BTC) kini semakin terkonsentrasi di tangan institusi, dari korporasi publik dan swasta hingga pemerintah dan platform keuangan teregulasi. Tren ini terus berkembang pesat dan memicu diskusi soal dampaknya terhadap masa depan desentralisasi Bitcoin.

Langkah Terbaru Institusi: Mercurity dan Evertz Masuk Arena
Pekan ini, arus institusional makin terasa dengan pengumuman Mercurity Fintech Holding Inc.—perusahaan yang terdaftar di AS—yang berencana menggalang dana sebesar US$800 juta untuk membentuk cadangan treasury Bitcoin jangka panjang.



Mercurity Targetkan Integrasi Bitcoin ke Cadangan Perusahaan

Mercurity Fintech mengungkapkan bahwa dana yang dihimpun akan digunakan untuk mengalihkan sebagian cadangan ke Bitcoin, sekaligus membangun sistem treasury digital berbasis blockchain. Strategi ini bertujuan menciptakan cadangan yang menghasilkan imbal hasil sekaligus tahan terhadap volatilitas jangka panjang.

Rencana ini melibatkan adopsi teknologi seperti kustodi tingkat institusi, protokol likuiditas, dan mekanisme efisiensi modal yang mendukung aktivitas staking.

“Kami percaya Bitcoin akan menjadi bagian penting dari infrastruktur keuangan masa depan,” ujar CEO Shi Qiu.

Langkah ini diumumkan bersamaan dengan terpilihnya Mercurity ke dalam indeks Russell 2000—momen penting yang dapat meningkatkan eksposur mereka ke investor institusional.

Pasar pun merespons positif: saham Mercurity melonjak, mencerminkan antusiasme investor terhadap perusahaan yang mengadopsi strategi berbasis Bitcoin.



Evertz Pharma: Perusahaan Jerman Pertama Pegang Cadangan Strategis Bitcoin

Di Eropa, Evertz Pharma mencatatkan sejarah sebagai perusahaan Jerman pertama yang secara resmi memegang cadangan strategis dalam bentuk Bitcoin. Pada Mei lalu, mereka membeli tambahan 100 BTC senilai sekitar €10 juta (US$11,5 juta).

Perusahaan kosmetik ini telah mulai mengalokasikan keuntungan ke Bitcoin sejak Desember 2020, dengan alasan kelangkaan, kemudahan penyimpanan, dan perannya sebagai lindung nilai terhadap inflasi membuat BTC lebih unggul dibanding emas sebagai aset cadangan.

"Bitcoin adalah bagian strategis dari visi bisnis jangka panjang kami," kata manajemen perusahaan, dikutip oleh PANews.


Bitcoin Makin Terkonsentrasi: Hampir Sepertiga Dipegang Institusi

Laporan terbaru dari Gemini dan Glassnode mengungkap bahwa sekitar 30,9% pasokan Bitcoin yang beredar kini dikuasai oleh entitas terpusat—seperti pemerintah, perusahaan publik, dan ETF. Angka ini menandai fase baru dalam proses institusionalisasi Bitcoin, yang pada awalnya dikenal sebagai aset desentralisasi.



Institusi Ambil Alih Bitcoin: Desentralisasi Terancam, Volatilitas Menurun

Lebih dari 75% volume transfer Bitcoin yang telah disesuaikan kini terjadi melalui exchange terpusat, ETF spot AS, dan platform derivatif teregulasi. Fakta ini berbanding terbalik dengan prinsip awal Bitcoin yang bersifat peer-to-peer (P2P) dan tanpa perantara.

Dominasi institusi telah membawa dampak signifikan: volatilitas tahunan Bitcoin terus menurun sejak 2018. Meski dianggap positif dari sisi stabilitas, hal ini memicu kritik dari sebagian komunitas kripto.

“Bitcoin kini lebih lambat dari kebanyakan saham dan kehilangan daya tariknya sebagai aset untuk diperdagangkan,” ujar analis @IncomeSharks. “Volatilitas yang menarik digantikan oleh stabilitas yang membosankan—persis seperti yang diinginkan para eksekutif dan institusi.”

Bitcoin kini semakin terintegrasi dalam sistem keuangan tradisional (TradFi). Bahkan, mantan Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk mengeksplorasi Strategic Bitcoin Reserve bagi Amerika Serikat.

Menurut laporan Gemini, setiap US$1 yang diinvestasikan institusi bisa menambah US$25 pada kapitalisasi pasar BTC dalam jangka pendek, dan sekitar US$1,70 pada nilai struktural jangka panjang.

Namun, peningkatan akumulasi institusional ini juga membawa kekhawatiran. Dengan perusahaan seperti MicroStrategy, Tesla, Mercurity, dan Evertz Pharma terus menambah cadangan Bitcoin, muncul pertanyaan besar:

Apakah Bitcoin masih menjadi alat kebebasan finansial individu, atau kini bertransformasi menjadi aset institusional yang dikendalikan segelintir pihak?

Seorang pengguna X menyindir, “Dulu ada impian yang disebut Bitcoin… sekarang bukan itu lagi.”



Posting Komentar untuk "Dominasi Institusi Picu Kekhawatiran atas Masa Depan Desentralisasi Bitcoin"