Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rekor Baru Short Interest MSTR—Apa Implikasinya bagi Pergerakan Harga?



Strategy (sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy), perusahaan intelijen bisnis sekaligus pemegang Bitcoin (BTC) publik terbesar, kini mencatatkan rekor tertinggi baru dalam minat short kuartalan.

Para analis masih berbeda pandangan terkait dampaknya terhadap harga saham MSTR. Sebagian meyakini bahwa lonjakan minat short ini bisa menjadi sinyal awal terjadinya short squeeze. Di sisi lain, ada juga yang menilai bahwa peningkatan ini mungkin hanya mencerminkan aktivitas lindung nilai (hedging) dari para pembuat pasar atas posisi derivatif mereka.

Minat Short Saham MSTR Sentuh Titik Tertinggi Sepanjang Sejarah
Sebagai informasi, minat short merujuk pada jumlah saham yang dipinjam dan dijual oleh investor dengan ekspektasi harga saham tersebut akan turun. Kenaikan minat short biasanya mencerminkan pandangan negatif terhadap kinerja perusahaan.

Rekor tertinggi dalam minat short ini mencerminkan sentimen bearish yang sangat kuat. Luke Mikic, seorang analis pasar, baru-baru ini membagikan grafik di platform X (dulu Twitter) yang menunjukkan bahwa minat short terhadap saham MSTR mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada kuartal kedua 2025.



Namun, Mikic memperkirakan situasi ini bisa memicu terjadinya short squeeze besar. Short squeeze sendiri terjadi ketika saham yang banyak diposisikan secara short mengalami kenaikan harga secara tiba-tiba.

Disponsori

Dalam kondisi seperti itu, para short seller terpaksa membeli kembali saham untuk menutup posisi mereka, yang justru semakin mendorong harga saham naik akibat tekanan beli tambahan.

Menariknya, beberapa analis lain mengamati bahwa saham MSTR tengah membentuk pola teknikal Cup and Handle—sebuah formasi bullish yang menunjukkan potensi kelanjutan tren naik. Pola ini sering kali dianggap sebagai sinyal bahwa harga siap untuk reli lebih lanjut.

“MSTR butuh sedikit kesabaran lagi di titik ini... Breakout dari pola cup & handle AKAN datang... dan ketika itu terjadi, kemungkinan besar akan sangat cepat dan agresif... Level penting yang perlu diperhatikan: 393, 404, 416, 432, 455, dan 481,” tulis seorang analis dalam sebuah unggahan.



Jika harga saham MSTR benar-benar menembus level resistensi, hal ini berpotensi memicu short squeeze—yakni kondisi di mana lonjakan harga memaksa para penjual pendek untuk menutup posisi mereka, yang justru mendorong harga naik lebih tinggi lagi.

Namun, tak semua pihak yakin skenario ini akan terjadi. Beberapa pengguna menunjukkan keraguan terhadap narasi short squeeze yang mulai berkembang.

“Ini sebenarnya hanyalah aktivitas lindung nilai dari para pembuat pasar terhadap posisi derivatif mereka—khususnya opsi. Saat ini, kita berada di area yang dipenuhi konsentrasi posisi delta hedging. Dengan pasar opsi yang begitu aktif, berpikir bahwa pembuat pasar tak berpengaruh dalam pergerakan harga adalah pandangan yang keliru,” ungkap Peter O.

Ia menjelaskan bahwa ketika harga saham mendekati titik strike penting, misalnya di kisaran US$390, para pembuat pasar akan menyesuaikan portofolio mereka agar tetap delta netral, yakni posisi yang melindungi mereka dari fluktuasi harga. Langkah ini memicu aktivitas lindung nilai yang agresif dan dapat memberi tekanan beli atau jual pada saham.

Peter juga menekankan pentingnya memahami konsep aliran opsi dan gamma exposure, dua elemen yang sangat berpengaruh dalam menentukan arah harga saham—seringkali lebih signifikan dibandingkan tekanan dari posisi pendek biasa.

Dari sudut pandang lain, tingginya minat short pada saham MSTR juga bisa disebabkan oleh strategi arbitrase yang dijalankan oleh investor seperti Jim Chanos, pendiri Kynikos Associates. Dalam wawancaranya dengan CNBC, Chanos mengungkapkan bahwa ia menjual saham MicroStrategy sambil membeli Bitcoin secara langsung.

“Kami menjual saham MicroStrategy dan membeli Bitcoin. Ini seperti membeli sesuatu seharga US$1 dan menjualnya seharga US$2,5,” ujarnya.

Strategi ini didasarkan pada keyakinan bahwa saham MSTR sering diperdagangkan jauh di atas nilai riil dari kepemilikan Bitcoin-nya. Jika selisih itu mulai menyempit, Chanos yakin ada peluang keuntungan besar.

Untuk saat ini, arah harga saham MSTR masih belum pasti. Data terakhir dari Google Finance menunjukkan bahwa saham ditutup pada level US$387,1—turun 1,04%.



Pada perdagangan setelah jam bursa, harga saham turun lebih lanjut ke US$385,0, mencatat penurunan tambahan sebesar 0,55%.

Posting Komentar untuk "Rekor Baru Short Interest MSTR—Apa Implikasinya bagi Pergerakan Harga?"