Laporan: Ekonomi on-chain diproyeksikan raih US$19,8 miliar dari biaya pada 2025
Seiring blockchain bergeser dari fase spekulatif menuju pertumbuhan yang berkelanjutan, biaya on-chain kini menjadi indikator utama kematangan ekonomi digital.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa ekonomi on-chain diperkirakan akan menghasilkan US$19,8 miliar pada 2025.
Perkembangan ini menandai pergeseran menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berbasis penggunaan nyata di ekosistem DeFi dan Web3.
Menurut 1kx.capital, biaya on-chain pada 2025 diproyeksikan lebih dari 10 kali lipat dibanding 2020, dengan pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sekitar 60%. Pada paruh pertama 2025, pengguna membelanjakan US$9,7 miliar, meningkat 41% dari tahun sebelumnya, dan melampaui rekor paruh pertama 2021 sebesar US$9,5 miliar.
Laporan menekankan bahwa sebelumnya biaya terutama didorong oleh insentif pengguna, spekulasi, dan beberapa blockchain Proof-of-Work yang mahal. Kini, biaya sebagian besar berasal dari aplikasi nyata, terutama yang terkait dengan keuangan, tetapi juga berkembang pesat ke DePIN, dompet digital, dan aplikasi konsumen, masing-masing mencatat pertumbuhan lebih dari 200% YoY.
Biaya On-Chain 2025 Diproyeksikan Capai US$19,8 Miliar, Didorong oleh DeFi dan Aplikasi Keuangan
Menurut 1kx.capital, biaya transaksi rata-rata turun 86%, sebagian besar disebabkan oleh penurunan biaya di Ethereum, yang mendorong partisipasi pengguna semakin cepat. Aktivitas on-chain pun meningkat pesat: rata-rata transaksi harian naik 2,7 kali sejak paruh kedua 2021, sementara jumlah wallet aktif bulanan mencapai 273 juta pada paruh pertama 2025, meningkat 5,3 kali lipat. Jumlah protokol penghasil biaya juga melebar dari 125 pada 2021 menjadi 969 pada H1 2025.
Perusahaan memperkirakan biaya on-chain untuk 2025 mencapai US$19,8 miliar, naik 35% YoY, dan diproyeksikan melampaui US$32 miliar pada 2026 dengan pertumbuhan tahunan 63%.
DeFi dan aplikasi keuangan tetap mendominasi, menyumbang 63% dari total biaya (sekitar US$6,1 miliar), dengan DEX, platform derivatif/perpetual, dan protokol peminjaman menjadi kontributor utama. Di Solana, protokol seperti Raydium dan Meteora memimpin pertumbuhan, sementara Jupiter dan Hyperliquid memperkuat pangsa pasar di segmen derivatif. Aave tetap dominan di sektor peminjaman, meski Morpho mulai merebut pangsa.
Biaya dari blockchain sendiri menyumbang 22%, terutama dari layer-1 dan MEV capture. Layer-2 dan layer-3 relatif kecil. Wallet mencatat 8%, dipimpin Phantom, sedangkan aplikasi konsumen 6% dan launchpad lebih dari 80% segmen ini. Kontributor lain termasuk kasino (8%), ekonomi kreator/sosial (4%), serta DePIN dan middleware masing-masing 1%.
Selain biaya on-chain, ekonomi aset digital juga mengandalkan pendapatan off-chain senilai US$23,5 miliar, dengan CEX menyumbang sekitar US$19 miliar. Pendapatan tambahan lainnya, sekitar US$23,1 miliar, berasal dari block reward, staking, dan yield stablecoin, memperluas ekosistem ekonomi digital secara keseluruhan.


Posting Komentar untuk "Laporan: Ekonomi on-chain diproyeksikan raih US$19,8 miliar dari biaya pada 2025"