Dampak Kemenangan Zohran Mamdani di New York terhadap Ekosistem Crypto
Kemenangan Zohran Mamdani di New York: Sinyal Potensi Pengetatan Regulasi Kripto
Kemenangan telak Zohran Mamdani dalam pemilihan Wali Kota New York City menjadi titik balik potensial bagi arah kebijakan kripto di Amerika Serikat.
Politikus berhaluan sosialis demokrat berusia 34 tahun itu berhasil menaklukkan mantan Gubernur Andrew Cuomo, yang meski didukung oleh Presiden Donald Trump — secara enggan — kerap menyebut rivalnya sebagai “komunis.” Menariknya, prediction market kripto memproyeksikan kemenangan Mamdani dengan tingkat akurasi sekitar 92%, namun hasil ini justru menandakan kemungkinan regulasi yang lebih ketat bagi industri aset digital.
Fokus pada Kepatuhan dan Perlindungan Konsumen
Rekam jejak legislatif Mamdani menunjukkan bahwa kepemimpinan barunya akan lebih menekankan perlindungan konsumen daripada ekspansi industri. Dalam pernyataannya pada 2023, ia menegaskan:
“Ketika perusahaan kripto bangkrut, yang paling menderita bukanlah investor besar, melainkan masyarakat kecil — terutama dari komunitas berpenghasilan rendah dan kelompok kulit berwarna.”
Platform politiknya juga menyerukan pajak lebih tinggi bagi individu dan korporasi kaya, sejalan dengan rencana pajak transaksi kripto New York yang berpotensi menghasilkan US$158 juta per tahun. Setelah resmi menjabat pada 1 Januari, Mamdani diperkirakan akan mendorong kepatuhan (compliance), transparansi, dan perlindungan konsumen, ketimbang memperluas ruang pertumbuhan pasar kripto.
Sebagai anggota legislatif, ia turut mensponsori Assembly Bill A7389C, yang mengusulkan moratorium terhadap aktivitas proof-of-work (PoW) mining menggunakan pembangkit energi di lokasi (on-site) — kebijakan yang dipandang ramah lingkungan namun kontroversial di kalangan pelaku industri kripto.
Paradoks Prediction Market: Akurat tapi Merugikan Kripto
Platform Polymarket memprediksi kemenangan Mamdani dengan tingkat keyakinan hampir 92%, dan bahkan ada satu trader yang menempatkan taruhan senilai US$1 juta menjelang hari pemilu.
“Survei sudah ketinggalan zaman — kini saatnya prediction market,” ujar AltcoinDaily melalui X (Twitter) setelah hasil resmi diumumkan.
Namun, akurasi teknis tersebut justru menciptakan ironi politik bagi industri kripto. Prediction market yang membuktikan kemampuannya memprediksi hasil pemilu dengan tepat malah menegaskan hasil yang tidak menguntungkan bagi aset digital. Polymarket sendiri sebelumnya sukses meramal hasil primary Partai Demokrat untuk pemilihan Wali Kota NYC serta kemenangan Presiden Trump, menambah legitimasi atas proyeksi mereka kali ini.
Sementara itu, data dari Kalshi menunjukkan perbedaan preferensi demografis yang signifikan: 67% trader berusia 18–34 tahun memilih Mamdani, sedangkan pemilih Manhattan yang lebih tua dan berpenghasilan tinggi cenderung mendukung Cuomo.
Kekalahan Kandidat Pro-Kripto yang Didukung Trump
Di sisi lain, Cuomo menempatkan dirinya sebagai kandidat pro-kripto, dengan janji menjadikan New York City sebagai pusat global aset digital dan kecerdasan buatan (AI). Namun, dukungan Trump yang menyebutnya sebagai “Demokrat buruk” tetapi “lebih baik daripada komunis,” gagal mengalahkan gerakan akar rumput Mamdani, yang akhirnya memenangkan pemilu dengan sedikit di atas 50% suara.
Catatan kripto Cuomo juga menjadi sorotan setelah Bloomberg mengungkap bahwa ia pernah bekerja sebagai konsultan berbayar untuk OKX, sebuah exchange yang sebelumnya menyelesaikan kasus kepatuhan senilai US$504 juta dengan otoritas federal.

Posting Komentar untuk "Dampak Kemenangan Zohran Mamdani di New York terhadap Ekosistem Crypto"