Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Analis Bloomberg Wanti-Wanti Harga Bitcoin Bisa Turun Hingga 50%

 

Analis Bloomberg Peringatkan Bitcoin Bisa Turun Hingga 50% Jika Support US$100.000 Gagal

Bitcoin tengah memasuki fase koreksi jangka pendek, memunculkan pandangan yang terbagi di pasar. Sebagian pakar memperingatkan bahwa jika harga menembus level psikologis US$100.000, Bitcoin bisa terjun hingga US$56.000. Di sisi lain, analis on-chain menilai koreksi saat ini merupakan penyesuaian sehat bagi pasar.

Mike McGlone, Senior Commodity Strategist di Bloomberg Intelligence, menekankan bahwa US$100.000 adalah support krusial bagi Bitcoin. Jika level ini ambruk, era harga Bitcoin enam digit bisa berakhir, menandai volatilitas tinggi dan menurunkan sentimen pasar. Ia menyoroti bahwa selain sekitar US$300 miliar stablecoin yang mengikuti nilai US Treasury, tidak ada aset lain yang benar-benar mencerminkan fundamental.

McGlone menambahkan, “Orang-orang akan menyadari, ya, oke, semuanya tidak mencerminkan apa-apa, yang akan menyingkirkan 90% dari itu, dan setelahnya barulah kita bisa kembali membangun pasar yang lebih layak.”

Analis ini juga memperingatkan efek domino bagi pasar yang lebih luas. Dengan korelasi tinggi antara Bitcoin dan pasar saham, penurunan Bitcoin di bawah US$100.000 bisa menimbulkan dampak negatif yang meluas, bukan hanya terbatas pada kripto.

Korelasi Tinggi Bitcoin dan S&P 500 Picu Kekhawatiran Pasar

Dalam sebuah chart yang dibagikan di X, Mike McGlone mencatat korelasi terbaru antara S&P 500 dan harga Bitcoin mencapai 0,5332. Angka ini menunjukkan bahwa penurunan Bitcoin dapat berdampak langsung pada indeks saham, memicu penurunan lanjutan. McGlone menambahkan, “Sekarang ini hampir menjadi trade yang sama karena sebagian besar dana yang masuk berasal dari ETF, yang mayoritas investornya selama ini lebih aktif di Nasdaq dan S&P 500.”

Ia memperingatkan bahwa skenario terburuk bisa membawa Bitcoin turun hingga US$56.000, sejalan dengan moving average 48 bulan yang saat ini berada di kisaran tersebut. McGlone menjelaskan bahwa penurunan ini merupakan bentuk mean reversion, mencerminkan kerendahan hati pasar setelah reli panjang sepanjang 2025.

Di sisi lain, analis on-chain memberikan pandangan yang lebih optimistis. Glassnode melaporkan bahwa unrealized loss Bitcoin saat ini jauh lebih rendah dibandingkan periode bear market sebelumnya, menandakan bahwa penurunan saat ini bisa dikategorikan sebagai fase bear ringan, bukan crash besar.

Glassnode: Penurunan Bitcoin Saat Ini Masih Termasuk Fase Bear Ringan

Glassnode menekankan bahwa penurunan Bitcoin saat ini berbeda jauh dengan bear market 2022–2023. Saat itu, kerugian mencapai level ekstrem, sementara kini unrealized loss hanya 3,1%, menunjukkan tekanan pasar yang masih moderat. Angka ini sebanding dengan koreksi mid-cycle pada Q3–Q4 2024 dan Q2 2025, yang semuanya berada di bawah ambang 5%.

“Selama unrealized loss tetap di kisaran ini, pasar dapat diklasifikasikan sebagai fase bear ringan yang ditandai oleh revaluasi tertata, bukan kepanikan,” kata Glassnode.

Namun, platform data on-chain ini memberi peringatan: penurunan lebih dalam yang mendorong rasio unrealized loss di atas 10% berpotensi memicu kapitulasi lebih luas dan menandai transisi menuju rezim bearish yang lebih parah.



Posting Komentar untuk "Analis Bloomberg Wanti-Wanti Harga Bitcoin Bisa Turun Hingga 50%"