Pasar Kripto Anjlok, Binance Disorot oleh Trader — Apakah Coinbase Turut Berperan?
Kejatuhan Harga Kripto Picu Kecurigaan, Binance dan Coinbase Jadi Sorotan
Setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan tarif baru, harga aset kripto anjlok drastis. Di tengah kepanikan pasar, Binance — yang dikenal sebagai pusat likuiditas kripto global — langsung mendapat sorotan atas kekacauan yang terjadi.
Banyak pengguna Binance mengeluhkan sistem cross-margin yang menggabungkan semua aset dalam satu akun sebagai jaminan. Akibatnya, satu posisi yang terkena margin call dapat memicu likuidasi total, bukan hanya sebagian.
Lebih parah lagi, sejumlah trader melaporkan bahwa antarmuka Binance sempat tidak responsif saat terjadi gelombang aksi jual besar-besaran. Hal ini membuat mereka tidak bisa menutup atau mengamankan posisi mereka, sehingga memperdalam kerugian.
Crash Kripto: Kesalahan Sistem atau Manipulasi Terencana?
Kemarahan pun meluas, dengan sebagian trader menuduh Binance mengambil untung dari biaya likuidasi di tengah volatilitas pasar. Meski Binance menjanjikan kompensasi, mereka belum mengeluarkan laporan resmi terkait insiden tersebut.
Di sisi lain, analis on-chain bernama YQ memaparkan temuan menarik: tiga aset yang diperdagangkan di Binance — USDe, wBETH, dan BNSOL — kehilangan nilai (depeg) hampir bersamaan, hanya dalam selang waktu menit. Hal ini menunjukkan pola crash yang terstruktur, bukan acak.
YQ memperkirakan bahwa pola perdagangan ini mungkin telah digunakan untuk mengekstraksi hingga US$1,2 miliar dari pasar, memanfaatkan kerentanan struktur likuiditas Binance.
“Terlalu banyak kebetulan — timing, aset, dan pola keuntungan — untuk tidak mencurigai adanya koordinasi,” kata YQ.
Coinbase Juga Terlibat? Pergerakan Wallet Tambah Kecurigaan
Meski Binance jadi pusat perhatian, data blockchain menunjukkan bahwa Coinbase — exchange terbesar di AS — juga melakukan pergerakan mencurigakan sebelum harga kripto jatuh.
Firma analitik Meta Financial AI (MEFAI) menemukan bahwa Coinbase memindahkan 1.066 BTC dari cold wallet ke hot wallet tak lama sebelum penurunan. Di saat yang sama, sebuah wallet baru membeli 1.100 BTC di Binance dan mengirimnya ke Coinbase.
Hal ini dianggap janggal, karena Coinbase biasa menangani transaksi besar melalui over-the-counter (OTC), bukan melalui order publik. Transaksi semacam ini biasanya melibatkan institusi besar seperti ETF atau hedge fund.
MEFAI menilai bahwa aksi ini berkontribusi pada tekanan jual yang memperburuk kondisi pasar.
“Bot arbitrase bekerja berdasarkan harga spot. Tidak masuk akal melakukan penjualan ritel sebesar itu di Coinbase,” jelas MEFAI.
Kesimpulan: Kebetulan atau Crash yang Direkayasa?
Belum ada bukti pasti yang menghubungkan aktivitas Binance dan Coinbase. Namun, sinkronisasi waktu, pola pergerakan wallet, dan besarnya dampak pasar memunculkan kecurigaan bahwa kejatuhan ini bukan semata hasil dinamika pasar alami, melainkan mungkin hasil dari aksi terkoordinasi.

Posting Komentar untuk "Pasar Kripto Anjlok, Binance Disorot oleh Trader — Apakah Coinbase Turut Berperan?"