Kebangkitan Aset Kripto: Cuomo Hadapi Kontroversi di Sidang Ethereum New York

New York semakin menegaskan posisinya sebagai pusat inovasi kripto di Amerika Serikat.

Kota ini tidak hanya menjadi sorotan karena pemilihan wali kota yang akan datang, tetapi juga karena sidang terkait exploit MEV (maximal extractable value) di jaringan Ethereum yang tengah berlangsung. Kedua peristiwa ini menyoroti hubungan kompleks antara kepemimpinan politik, regulasi aset digital, dan inovasi teknologi blockchain. Para pengamat menekankan bahwa keputusan dan hasil dari kota ini berpotensi memengaruhi perdebatan kebijakan aset digital di tingkat nasional, termasuk arah pengawasan pasar dan perlindungan investor.

Dukungan Innovate NY untuk Cuomo

Kelompok advokasi pro-kripto, Innovate NY, secara terbuka mendukung Andrew Cuomo dalam pemilihan wali kota New York City yang dijadwalkan pada 4 November. Dukungan ini mencerminkan agenda Cuomo yang menekankan inovasi blockchain, AI, dan tokenisasi aset digital. Salah satu rencana yang diusungnya adalah pembentukan posisi Chief Innovation Officer, yang akan bertugas mengoordinasikan dan mengawasi inisiatif blockchain di tingkat kota.

Menurut Innovate NY, dukungan finansial mereka kepada Cuomo mencapai hampir US$100.000, menandakan kepercayaan komunitas kripto terhadap visi kandidat tersebut. Dukungan ini juga membangun kesinambungan dari era wali kota Eric Adams, yang sebelumnya dikenal pro-kripto, tetapi Cuomo menempatkan dirinya sebagai kandidat yang lebih terfokus pada kebijakan strategis terkait aset digital. Para pengamat menilai bahwa pemimpin kota yang memahami ekosistem kripto dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi sambil tetap menjaga kepatuhan hukum dan perlindungan investor.

Sidang MEV Ethereum dan isu kebijakan

Sementara itu, Pengadilan Distrik AS untuk Southern District of New York tengah menangani kasus Anton dan James Peraire-Bueno. Keduanya dituduh mengeksploitasi MEV di jaringan Ethereum senilai US$25 juta pada tahun 2023. Jaksa federal berupaya memblokir amicus brief dari Coin Center, dengan alasan bahwa isu kebijakan aset digital yang lebih luas seharusnya dibahas oleh Kongres, bukan diputuskan oleh pengadilan.

Kasus ini menimbulkan sorotan pada praktik validasi yang tidak jujur di blockchain. Dugaan yang muncul mencakup penipuan melalui wire fraud dan pencucian uang, yang memperlihatkan risiko nyata dalam tata kelola ekosistem kripto. Para pakar hukum menekankan bahwa hasil persidangan bisa menjadi referensi penting bagi pengawasan pasar, meskipun tidak secara langsung menetapkan kebijakan nasional yang mengikat. Sidang ini menyoroti ketegangan antara inovasi teknologi dan perlunya kerangka hukum yang jelas untuk mencegah penyalahgunaan.

Implikasi untuk pasar aset kripto

Peristiwa di New York ini bertepatan dengan inisiatif Project Crypto yang diumumkan oleh Securities and Exchange Commission (SEC) pada tahun 2025. Tujuan program ini adalah memperjelas aturan mengenai penawaran aset digital dan pendaftaran broker-dealer, sehingga investor mendapatkan kepastian hukum lebih besar. Para analis menilai bahwa hasil pemilihan wali kota dan persidangan MEV dapat memengaruhi sentimen pasar secara signifikan, meski volatilitas aset kripto tetap tinggi.

Koordinasi antara kebijakan politik dan regulasi yang jelas diyakini dapat membantu menstabilkan pasar, sementara ketidaksesuaian kebijakan atau ketidakpastian hukum berpotensi meningkatkan risiko bagi investor dan inovator. Dengan pengawasan yang tepat, New York bisa menjadi model bagi kota-kota lain di AS dalam mengelola inovasi blockchain sambil melindungi kepentingan publik.

Secara keseluruhan, perkembangan politik dan hukum di New York memberikan gambaran penting tentang masa depan aset digital di Amerika Serikat. Investor, pengembang, dan regulator disarankan untuk terus memantau evolusi ini, karena keputusan yang dibuat di kota ini bisa memengaruhi ekosistem kripto secara luas, dari stabilitas harga hingga arah regulasi blockchain di tingkat nasional.