a16z Prediksi 2025 sebagai ‘Tahun Dimulainya Era Dunia On-Chain’ dalam Laporan Terbarunya.
Industri aset kripto telah berkembang pesat dari sebuah eksperimen kecil menjadi pasar global yang semakin matang.
Menurut laporan State of Crypto 2025 yang dirilis oleh perusahaan modal ventura besar, a16z, pada hari Rabu.
Para penulis laporan menyebut 2025 sebagai “tahun di mana dunia benar-benar masuk ke dalam on-chain,” menyoroti interaksi dinamis antara harga, inovasi, dan partisipasi pengguna. Bitcoin masih memegang lebih dari separuh total kapitalisasi pasar kripto, sementara stablecoin mulai menyaingi Visa dalam hal volume transaksi.
Transformasi ini didorong oleh adopsi besar-besaran dari institusi keuangan dan peran penting stablecoin. Kapitalisasi pasar Circle, salah satu penerbit stablecoin utama, melampaui US$50 miliar setelah penawaran umum perdananya (IPO).
Selain itu, BlackRock memperluas dana pasar uang berbasis token, Fidelity mulai menguji stablecoin yang dipatok pada dolar AS, dan Morgan Stanley berencana meluncurkan perdagangan aset kripto melalui platform E*TRADE pada 2025. Mereka bergabung dengan perusahaan besar lain seperti JPMorgan, Visa, Stripe, dan PayPal yang telah mulai mengintegrasikan teknologi blockchain dalam sistem pembayaran dan tokenisasi aset mereka.
ETF Bitcoin dan Ethereum kini mengelola lebih dari US$175 miliar aset on-chain. Perusahaan publik yang memiliki “treasury” digital, seperti Strategy Inc., telah menambah cadangan kriptonya senilai miliaran dolar, memperlakukan aset digital sebagai bagian penting dari neraca keuangan mereka.
Stablecoin menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar kripto. a16z memperkirakan stablecoin memproses transaksi senilai US$46 triliun tahun lalu—lebih dari dua kali lipat volume transaksi PayPal dan mendekati tingkat sistem pembayaran ACH. Penerbit stablecoin besar seperti Tether dan Circle kini termasuk di antara pemegang obligasi Treasury AS terbesar, melampaui beberapa negara seperti Jerman dan Korea Selatan. Para analis berpendapat bahwa hal ini bisa semakin memperkuat posisi dolar AS, terutama dengan adanya kejelasan regulasi yang diharapkan dari GENIUS Act dan CLARITY Act yang akan datang.
Dari DeFi ke AI: Perkembangan Terbaru di Dunia Aset Kripto
Keuangan terdesentralisasi (DeFi) kini menguasai sekitar 25% dari volume perdagangan spot, karena pengguna semakin beralih dari platform exchange terpusat. Aset dunia nyata yang sudah ditokenisasi, seperti obligasi Treasury dan korporasi, kini nilainya telah melewati US$30 miliar. Sementara itu, jaringan infrastruktur terdesentralisasi seperti Helium menunjukkan potensi pendapatan yang signifikan.
Kecepatan transaksi blockchain telah mencapai 3.400 transaksi per detik, mendekati kemampuan kartu kredit tradisional. Solana dan solusi rollup layer-2 Ethereum menjadi pilar utama dalam pencapaian ini, didukung oleh kemajuan teknologi seperti zero-knowledge proofs dan enkripsi tahan serangan kuantum.
Laporan juga menyoroti meningkatnya integrasi antara AI dan kripto — mulai dari verifikasi identitas dengan 17 juta pengguna di Worldcoin hingga pasar komputasi terdesentralisasi yang kini menampung lebih dari 420.000 model AI. a16z menjelaskan bahwa konvergensi ini tidak hanya mengurangi risiko sentralisasi AI, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan baru berbasis token: dari US$33 miliar biaya pengguna tahun lalu, US$18 miliar mengalir ke proyek-proyek terkait, dan US$4 miliar langsung ke pemegang token.
Perusahaan ini memprediksi bahwa kebijakan yang fokus pada struktur pasar, peningkatan adopsi stablecoin, serta aplikasi gabungan AI dan kripto akan menjadi pondasi penting bagi era berikutnya dalam infrastruktur internet.



Posting Komentar untuk "a16z Prediksi 2025 sebagai ‘Tahun Dimulainya Era Dunia On-Chain’ dalam Laporan Terbarunya."