Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Whale Semakin Agresif Mengakumulasi Ethereum (ETH) Saat Harga Turun di Bawah US$4.000

 

Whale Ethereum (ETH) justru memanfaatkan penurunan harga yang menembus level penting US$4.000.

Saat aset kripto terbesar kedua ini tengah mengalami tren turun. Meski sentimen pasar terbagi antara kekhawatiran bear market dan peluang akumulasi jangka panjang, data terbaru menunjukkan aktivitas beli besar dari para whale tetap meningkat, dengan ETH diperdagangkan sekitar US$3.943 setelah turun 1,84% dalam 24 jam terakhir.

Meskipun analis seperti Peter Schiff menyebut Ethereum (ETH) sudah memasuki pasar bearish setelah turun di bawah level US$4.000, banyak whale dan investor besar justru melihat situasi ini sebagai peluang akumulasi. Schiff menekankan bahwa ETH telah turun lebih dari 20% dari harga tertinggi Agustus, menandai awal bear market, dan memperingatkan Bitcoin bisa menyusul.

Namun, data terbaru dari Lookonchain mengungkap bahwa selama dua hari terakhir, 15 wallet besar telah menerima sekitar 406.117 ETH senilai US$1,6 miliar dari exchange besar seperti Kraken, Galaxy Digital, BitGo, dan FalconX. Analis Cas Abbé menganggap ini sebagai sinyal bahwa whale dan institusi mulai menambah posisi mereka.

Analis Darkfost juga mengamati lonjakan signifikan dalam aktivitas wallet holder jangka panjang—yang melakukan pembelian berulang tapi tak pernah menjual—dengan hampir 400.000 ETH masuk dalam satu hari dan rekor penyerapan 1,2 juta ETH pada 18 September. Beberapa wallet tersebut mungkin terkait dengan entitas yang mendukung ETF ETH, yang permintaannya semakin meningkat.

Optimisme ini didukung oleh prediksi Altcoin Gordon yang menyatakan ETH sudah memasuki zona pembelian jangka panjang dan diperkirakan akan mengalami kenaikan harga pada bulan Desember.

Shay Boloor menambahkan bahwa meski banyak investor panik dengan penurunan ETH di bawah US$4.000, tokoh-tokoh keuangan besar seperti Tom Lee dan Stanley Druckenmiller tetap menunjukkan dukungan terhadap Ethereum. Dia juga mencatat kebutuhan pemerintah AS akan stablecoin yang sebagian besar dipasok oleh ETH, mengindikasikan peluang investasi di level harga saat ini.

Di sisi lain, penurunan pasar yang lebih luas berdampak signifikan pada trader leverage, dengan 246.601 trader terlikuidasi dalam 24 jam terakhir dan total kerugian mencapai US$1,13 miliar, menurut data dari Coinglass.

Ethereum menjadi aset yang paling terdampak dalam likuidasi trader dengan nilai mencapai US$409,6 juta, di mana lebih dari US$365 juta berasal dari posisi long. Likuidasi terbesar tercatat pada pesanan ETH-USD senilai US$29,12 juta di platform Hyperliquid.

Analis Darkfost menjelaskan bahwa Ethereum mengalami penurunan tajam pada Open Interest sejak awal 2024 akibat likuidasi besar-besaran yang menghapus posisi trader dengan leverage tinggi. Penurunan signifikan terjadi di Binance dengan lebih dari US$3 miliar likuidasi pada 23 September dan tambahan US$1 miliar kemarin, sementara Bybit dan OKX mencatat likuidasi masing-masing US$1,2 miliar dan US$580 juta.

Menurut Darkfost, reset likuidasi seperti ini biasanya terjadi setelah periode leverage berlebihan yang mendorong Open Interest tinggi. Setelah likuidasi besar, tekanan jual biasanya berkurang, memberi ruang bagi pasar untuk stabil atau bahkan memulai pemulihan.

Meski volatilitas jangka pendek masih terasa, kombinasi akumulasi whale dan sinyal pasar menunjukkan bahwa penurunan saat ini mungkin menjadi fase sebelum momentum naik. Para pengamat pasar akan terus memantau indikator ekonomi dan aktivitas institusional untuk mendapatkan petunjuk arah harga Ethereum. Saat ini, meskipun ETH masih jauh dari rekor tertinggi, pembelian strategis whale menunjukkan ketahanan pasar.



Posting Komentar untuk "Whale Semakin Agresif Mengakumulasi Ethereum (ETH) Saat Harga Turun di Bawah US$4.000"