HBAR Anjlok ke Titik Terendah dalam 2 Bulan, Trader Prediksi Koreksi Lanjutan
Token asli Hedera, HBAR, telah jatuh ke level terendah dalam dua bulan terakhir, terdampak oleh tekanan jual yang terus menguat di pasar kripto.
Keyakinan investor terhadap pemulihan jangka pendek tampak semakin melemah, sementara trader di pasar derivatif mulai meningkatkan posisi short mereka terhadap HBAR. Hal ini membuat aset tersebut semakin rentan terhadap potensi penurunan lanjutan. Kini muncul pertanyaan penting: apa dampaknya bagi para pemegang HBAR?
Trader Mulai Menjauh dari HBAR, Potensi Koreksi Tambahan Menguat
Saat ini, HBAR diperdagangkan di level US$0,2077, mencatatkan penurunan sekitar 15% dalam sepekan terakhir. Koreksi dua digit ini telah memukul sentimen di pasar derivatif, sebagaimana tercermin dari turunnya open interest di kontrak futures HBAR. Berdasarkan data dari Coinglass, open interest berada di sekitar US$350 juta saat laporan ini dibuat — anjlok 26% sejak 13 September.
Open interest mencerminkan jumlah total kontrak futures atau opsi yang masih aktif dan belum diselesaikan. Ketika nilainya meningkat, itu menandakan masuknya modal baru dan meningkatnya aktivitas trader di pasar.
Sebaliknya, penurunan drastis dalam open interest—terutama saat harga juga menurun—mengindikasikan bahwa trader mulai menutup posisi mereka dan menarik dana dari pasar. Jika tren ini berlanjut, penurunan likuiditas dapat memperbesar volatilitas dan menempatkan HBAR dalam posisi rentan terhadap penurunan lebih lanjut.
Selain itu, data dari rasio Long/Short HBAR menunjukkan dominasi posisi short yang jelas, mencerminkan meningkatnya pesimisme di kalangan trader. Saat laporan ini ditulis, rasio tersebut berada di 0,86—mengisyaratkan bahwa sebagian besar posisi di pasar memperkirakan harga akan terus turun.
Rasio Long/Short Soroti Sentimen Bearish Terhadap HBAR
Rasio long/short digunakan untuk mengukur perbandingan antara jumlah posisi long dan short dalam pasar futures suatu aset. Ketika rasio ini berada di atas angka 1, artinya lebih banyak trader membuka posisi long daripada short, menandakan optimisme bahwa harga akan naik.
Namun dalam kasus HBAR, rasio ini berada di bawah 1, yang berarti posisi short mendominasi. Hal ini mengindikasikan pandangan negatif dari pasar futures, dengan mayoritas trader berspekulasi bahwa harga HBAR akan terus melemah dalam waktu dekat.
HBAR Tertahan di Bawah EMA 20 Hari: Apakah Level US$0,2212 Bisa Dicapai Kembali?
Pada grafik harian, harga HBAR kini bergerak di bawah garis exponential moving average (EMA) 20 hari, yang menandakan telah runtuhnya struktur tren naik di pasar spot. Saat laporan ini ditulis, EMA 20 hari berada di US$0,2281 dan kini berfungsi sebagai resistance dinamis terhadap pergerakan harga.
EMA 20 hari adalah indikator teknis yang menghitung rata-rata harga selama 20 hari perdagangan terakhir, dengan bobot lebih besar pada harga terkini. Jika harga berada di atas EMA ini, itu menandakan kontrol pasar ada di tangan pembeli—EMA bertindak sebagai support saat koreksi harga terjadi.
Sebaliknya, ketika harga berada di bawah EMA 20 hari seperti yang dialami HBAR saat ini, itu menunjukkan menurunnya tekanan beli. EMA berubah menjadi resistance, dan tekanan jual mulai mendominasi arah pasar. Dalam kondisi ini, HBAR menghadapi risiko koreksi lebih dalam, berpotensi turun ke kisaran US$0,1788 jika tekanan jual tidak mereda.
Sebaliknya, lonjakan minat beli terhadap HBAR dapat mendorong harga menembus level US$0,2212.
Posting Komentar untuk "HBAR Anjlok ke Titik Terendah dalam 2 Bulan, Trader Prediksi Koreksi Lanjutan"