Arthur Hayes Picu Rumor IPO Tether di Tengah Sorotan Valuasi US\$500 Miliar
Arthur Hayes Dorong Spekulasi IPO Tether di Tengah Isu Valuasi Fantastis US$500 Miliar
Isu mengenai rencana IPO Tether kembali menjadi perbincangan hangat setelah Arthur Hayes, salah satu pendiri dan mantan CEO BitMEX, mengeluarkan pernyataan tajam yang memicu spekulasi.
Hayes mengomentari valuasi Tether yang dikabarkan mencapai US$500 miliar, angka yang dapat menempatkannya sejajar dengan raksasa teknologi seperti SpaceX, OpenAI, Costco, bahkan Coca-Cola.
Apakah Tether Akan Melantai di Bursa?
Dalam pernyataannya, Hayes menyindir bahwa jika Tether melantai di bursa, maka Circle (penerbit USDC) akan kehilangan posisi dominannya.
“Selanjutnya adalah IPO di AS. Selamat tinggal Circle,” tulis Hayes.
Komentar ini muncul tak lama setelah laporan bahwa Tether sedang menjajaki pendanaan hingga US$20 miliar, yang akan memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan swasta dengan valuasi tertinggi di dunia.
CEO Tether, Paolo Ardoino, mengonfirmasi bahwa mereka tengah berdiskusi dengan sejumlah investor besar. Dana ini direncanakan untuk mendukung ekspansi dan strategi jangka panjang perusahaan di berbagai sektor.
Valuasi Tinggi Picu Skeptisisme dan Antusiasme
Valuasi Tether yang sangat tinggi juga memicu pertanyaan dari kalangan analis. Beberapa menganggap langkah ini sebagai bentuk penggalangan dana oportunistik, memanfaatkan momentum kuat pasar dan tingginya pendapatan dari imbal hasil obligasi.
Investor makro ternama, Raoul Pal, mempertanyakan ketahanan model bisnis Tether jika kondisi pasar berubah drastis:
“…apa yang terjadi jika yield kembali turun ke 2%?”
Sementara itu, analis pasar pada bulan Juni sempat memperkirakan nilai Tether mencapai US$515 miliar, yang akan menjadikannya perusahaan paling bernilai ke-19 secara global.
Namun, Ardoino menegaskan bahwa Tether tidak memiliki rencana untuk IPO dalam waktu dekat dan masih percaya pada struktur perusahaan yang bersifat privat.
Tether vs. Circle: Duel Raksasa Stablecoin
Perbandingan antara Tether dan Circle semakin mencolok. Jika benar mengincar valuasi US$500 miliar, Tether akan 14 kali lebih besar dari Circle yang saat ini memiliki valuasi sekitar US$35 miliar.
Dari sisi produk, USDT (stablecoin milik Tether) memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$173 miliar, atau lebih dari dua kali lipat USDC milik Circle yang bernilai US$73,6 miliar.
Tether Unggul dari Circle dalam Hal Keuntungan dan Model Distribusi
Dibandingkan dengan Circle, Tether menunjukkan kinerja keuangan yang jauh lebih menguntungkan. Salah satu penyebab utamanya adalah struktur distribusi stablecoin masing-masing perusahaan.
Circle memiliki perjanjian pembagian pendapatan dengan Coinbase, yang menjadi mitra utama dalam mendistribusikan USDC dalam skala besar. Ketergantungan ini membuat margin keuntungan Circle lebih kecil, karena sebagian pendapatannya harus dibagi dengan Coinbase.
Sebaliknya, Tether mendistribusikan USDT secara langsung di pasar global tanpa perlu berbagi pendapatan atau membayar pihak ketiga. Hal ini memberi Tether keunggulan signifikan dalam hal profitabilitas.
Hayes: Distribusi Adalah Kunci dalam Evaluasi Investasi Stablecoin
Dalam blog terbarunya, Arthur Hayes menyoroti pentingnya mempertimbangkan strategi distribusi ketika menilai kelayakan investasi pada penerbit stablecoin.
“Ketika mengevaluasi investasi pada penerbit stablecoin, Anda harus bertanya: bagaimana mereka mendistribusikan produk mereka?”
Pernyataan ini menekankan bahwa efisiensi dalam distribusi berkontribusi besar pada profitabilitas jangka panjang.
Pendapatan Besar, Tapi Apakah Tether Butuh IPO?
Meskipun Circle mengalami kerugian, Tether justru mencatatkan laba besar. Pada kuartal kedua 2025, perusahaan dilaporkan meraup US$5 miliar, dengan US$3,1 miliar berasal dari pendapatan tetap berbasis imbal hasil (yield).
Jika dihitung tanpa memperhitungkan keuntungan mark-to-market, valuasi Tether sebesar US$500 miliar mencerminkan rasio P/E sekitar 40 kali dari laba tahunan kuartal terakhir. Angka ini menunjukkan valuasi yang tinggi namun masih berada dalam rentang wajar untuk perusahaan dengan pertumbuhan besar.
Karena itu, banyak yang mempertanyakan apakah Tether benar-benar membutuhkan IPO. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa jika Tether memang akan go public, mereka mungkin hanya akan mendaftarkan entitas AS secara terpisah, sementara operasi internasional tetap bersifat privat.
Masih Banyak Pertanyaan Seputar Strategi Tether
Meski terlihat sangat menguntungkan dan efisien, profitabilitas jangka panjang dan strategi investasi Tether masih menyisakan tanda tanya. Komunitas kripto dan investor masih menanti kejelasan soal bagaimana perusahaan ini akan mengelola pertumbuhan, regulasi, dan kemungkinan ekspansi ke pasar publik.
Posting Komentar untuk "Arthur Hayes Picu Rumor IPO Tether di Tengah Sorotan Valuasi US\$500 Miliar"