Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stablecoin Jadi Fokus Baru Western Union Saat Pembayaran Tradisional Mulai Tergerus

 

Western Union Pilih Gabung dengan Stablecoin di Tengah Tekanan Disrupsi Keuangan Digital

Western Union, perusahaan pengiriman uang berusia 175 tahun, kini memilih untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dengan mulai mengadopsi teknologi stablecoin. Langkah ini mencerminkan strategi bertahan dan berinovasi di tengah tekanan dari sistem pembayaran digital yang kian dominan.

Stablecoin Jadi Kunci Transformasi Digital Western Union

CEO Western Union, Devin McGranahan, dalam wawancaranya bersama Bloomberg’s The Close, menyatakan bahwa perusahaannya tengah bersiap mengintegrasikan stablecoin ke dalam sistem pembayaran global mereka. Tak hanya itu, mereka juga mengeksplorasi kerja sama untuk memungkinkan pelanggan membeli dan menjual stablecoin secara langsung melalui platform Western Union.

“Stablecoin adalah peluang baru bagi kami untuk terus berinovasi,” kata McGranahan. Ia menambahkan bahwa perusahaan tengah mencari mitra yang bisa membantu menyediakan akses masuk (on-ramps) dan keluar (off-ramps) dari stablecoin, terutama di berbagai wilayah di dunia.

Saat ini, Western Union telah menerapkan sistem penyelesaian transaksi baru di kawasan Amerika Selatan dan Afrika, yang dirancang untuk mempercepat pengiriman uang lintas negara dan konversi ke mata uang lokal.

Tiga Fokus Strategis: Kecepatan, Konversi, dan Nilai Stabil

McGranahan juga menyebutkan bahwa Western Union akan fokus pada tiga peluang utama:

  1. Mempercepat pengiriman uang lintas batas,

  2. Mengkonversi stablecoin ke fiat, dan

  3. Menyediakan sarana penyimpanan nilai yang lebih stabil untuk pengguna mereka.

Alih-alih melihat stablecoin sebagai ancaman, McGranahan justru menyebutnya sebagai peluang besar yang dapat mendukung misi perusahaan.

Tekanan dari Pasar Digital Mulai Terasa

Langkah ini muncul di tengah penurunan signifikan dalam unduhan aplikasi pengiriman uang tradisional. Matthew Sigel, Kepala Riset Aset Digital di VanEck, mencatat bahwa pada Januari lalu, aplikasi Western Union mengalami penurunan unduhan sebesar 22%, sementara MoneyGram bahkan turun hingga 27%.

Persaingan Meningkat, Western Union Kejar Ketertinggalan dengan Integrasi Stablecoin

Laporan kuartalan terbaru menunjukkan tekanan nyata yang dialami Western Union. Pendapatan perusahaan pada kuartal pertama 2025 tercatat sebesar US$984 juta—mengalami penurunan sebesar 6% dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan dampak langsung dari persaingan ketat di sektor pengiriman uang global.

Stablecoin Jadi Game Changer dalam Industri Remitansi

Western Union tampaknya tengah mengupayakan berbagai langkah strategis untuk menyelamatkan dan menyesuaikan bisnisnya. Salah satu langkah utama adalah adopsi stablecoin—mata uang kripto yang nilainya dipatok ke dolar AS.

Stablecoin menawarkan keunggulan kompetitif dalam hal kecepatan transaksi, biaya rendah, dan aksesibilitas global. Chris Harmse, Co-founder dan Managing Director BVNK, mengungkapkan melalui LinkedIn bahwa stablecoin memberikan efisiensi jangka panjang melalui peningkatan likuiditas, spread transaksi yang lebih kecil, dan sistem routing cerdas.

Lanskap Pengiriman Uang Global Berubah

Sektor remitansi yang dahulu didominasi oleh pemain lama seperti Western Union dan MoneyGram kini terguncang oleh munculnya layanan digital-first seperti Wise dan Remitly. Platform baru ini menghadirkan efisiensi biaya dan jangkauan lebih luas, terutama di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh layanan keuangan konvensional.

“Wise unggul dalam hal biaya karena likuiditas lintas koridor yang dalam, sementara Remitly unggul dalam jangkauan, bahkan menjangkau wilayah pedesaan, tunai, dan dompet seluler,” komentar seorang pengguna.

Namun, stablecoin diyakini membawa dimensi baru yang tidak dimiliki keduanya: kemampuan untuk menyematkan logika langsung ke dalam sistem uang itu sendiri.

MoneyGram Selangkah Lebih Maju

Sementara Western Union baru memulai eksperimennya dengan stablecoin, pesaing utamanya, MoneyGram, telah melangkah lebih jauh. Pada tahun 2024, mereka meluncurkan MoneyGram Wallet, yang memungkinkan pengiriman uang dalam bentuk stablecoin USDC dan penarikan tunai di lebih dari 180 negara.

Liz Bazurto, manajer keterlibatan ekosistem di MetaMask, juga menyoroti tren ini, menyatakan bahwa adopsi stablecoin oleh raksasa remitansi hanya tinggal menunggu waktu.

“Saya bisa melihat jalur bagi Western Union dan MoneyGram untuk sepenuhnya mengadopsi pembayaran stablecoin. MoneyGram bahkan sudah mendukung Stellar (USDC) untuk proses on-ramp dan off-ramp,” tulisnya dalam sebuah unggahan.

Menurut data dari DefiLlama, kapitalisasi pasar stablecoin telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar US$262,301 miliar.


Posting Komentar untuk "Stablecoin Jadi Fokus Baru Western Union Saat Pembayaran Tradisional Mulai Tergerus"