Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Risiko Serangan Kuantum Bayangi Aset Bitcoin Senilai US$590 Miliar

 

Pengembang Bitcoin Usulkan Strategi Hadapi Ancaman Kuantum, 25% Pasokan Bisa Dibekukan

Para pengembang Bitcoin telah mengusulkan rencana besar untuk melindungi jaringan dari ancaman serangan komputasi kuantum. Proposal ini, berjudul "Post Quantum Migration and Legacy Signature Sunset", menyarankan transisi ke sistem kriptografi tahan kuantum dan penghentian tanda tangan lama seperti ECDSA dan Schnorr.

Jika pengguna gagal melakukan upgrade, sekitar 25% dari total pasokan Bitcoin—senilai sekitar US$593 miliar—dapat dibekukan, meninggalkan aset tersebut dalam kondisi rentan.

Para ahli memperingatkan bahwa komputer kuantum bisa mengancam keamanan Bitcoin dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, bahkan mungkin secepat 2027. Ini berarti wallet yang telah mengekspos kunci publiknya di blockchain, termasuk milik Satoshi Nakamoto, bisa berisiko diretas.



Tiga Fase Strategis Bitcoin Hadapi Ancaman Kuantum

Proposal pertahanan kuantum untuk Bitcoin mencakup tiga fase utama:

  • Fase A: Melarang transaksi baru ke alamat lama yang rentan terhadap serangan kuantum, mendorong migrasi ke format post-quantum (P2QRH).

  • Fase B: Menetapkan blok batas di mana semua transaksi dengan kriptografi lama menjadi tidak valid. Dana di wallet lama akan dibekukan jika tidak dimigrasikan.

  • Fase C (masih diteliti): Menyediakan cara pemulihan menggunakan zero-knowledge proof untuk wallet yang belum sempat upgrade tepat waktu.

Lebih dari 4,9 juta BTC—senilai hampir US$593 miliar—terekspos melalui alamat lama seperti P2PK atau kunci publik yang digunakan ulang. Wallet milik Satoshi Nakamoto termasuk yang terdampak jika tidak bermigrasi.

Para pengembang memperingatkan: tanpa upgrade, dana bisa hilang selamanya. Serangan kuantum yang berhasil akan memungkinkan pencurian BTC dan mengancam kepercayaan terhadap jaringan.

Ancaman Kuantum: Titik Balik Potensial Bagi Bitcoin

Para pengembang memperingatkan bahwa jika serangan kuantum terjadi dan terekam di blockchain, dampaknya bisa fatal dan tak dapat dipulihkan.

Mereka mengacu pada kemajuan pesat dalam algoritma kuantum dan kriptografi post-quantum, termasuk ratifikasi skema tanda tangan PQ oleh NIST pada 2024. Meski perangkat keras kuantum masih berkembang, kemajuan algoritma mempercepat kedatangan risiko nyata.

Bitcoin dikenal lambat dalam menerapkan pembaruan. Proposal baru ini menetapkan batas waktu lima tahun untuk mendorong migrasi dan menyatukan pemangku kepentingan pada satu momen transisi bersama.

Saat ini, proposal masih dalam tahap draf dan membutuhkan konsensus komunitas luas untuk direalisasikan. Namun, ini adalah langkah paling serius sejauh ini untuk mengamankan Bitcoin dari ancaman kuantum.

Jika disetujui, ini akan menjadi kali pertama dalam sejarah Bitcoin di mana koin yang tidak bermigrasi ke sistem baru bisa dinonaktifkan secara permanen demi alasan keamanan.



Posting Komentar untuk "Risiko Serangan Kuantum Bayangi Aset Bitcoin Senilai US$590 Miliar"