Rekor Baru! Bitcoin Sentuh US$112.000, Lalu ke Mana Arahnya?
Bitcoin Cetak Rekor Baru US$112.000, Didukung Harapan Pelonggaran Suku Bunga
Pada Selasa (8/7), Bitcoin melonjak menembus rekor harga tertingginya, mencapai US$112.000, setelah mencatat kenaikan hampir 3% dalam 24 jam terakhir. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya optimisme pasar terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter dalam waktu dekat.
Lonjakan harga ini terjadi tak lama setelah Federal Reserve (The Fed) merilis risalah hasil rapat FOMC bulan Juni. Dalam dokumen tersebut, mayoritas pembuat kebijakan menyatakan dukungan terhadap setidaknya satu kali pemangkasan suku bunga pada tahun 2025. Bahkan, sebagian anggota The Fed menyebut bahwa pemotongan bisa dilakukan lebih awal — yakni dalam rapat mendatang pada 30 Juli, jika data inflasi menunjukkan tren yang sesuai.
Nada dovish dari The Fed ini ditangkap oleh para trader sebagai sinyal bahwa kondisi likuiditas global berpotensi membaik di paruh kedua 2025. Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan minat terhadap aset berisiko seperti Bitcoin, karena menurunkan biaya peluang untuk menyimpannya.
Bitcoin Masuki Fase Penemuan Harga, Pasar Tunggu Keputusan The Fed dan Data CPI
Data on-chain terbaru menunjukkan bahwa baik investor jangka pendek maupun jangka panjang terus melakukan akumulasi Bitcoin. Namun, sejumlah analis menggarisbawahi lemahnya permintaan di pasar spot sebagai sinyal yang perlu diwaspadai. Meskipun harga berhasil mencetak rekor tertinggi baru, belum terlihat adanya tekanan beli yang kuat dan konsisten di bursa terpusat (CEX).
Kenaikan Bitcoin melewati level US$112.000 membawa aset ini masuk ke fase price discovery, menembus resistance penting yang telah bertahan sejak rekor tertinggi sebelumnya pada Mei 2025. Ethereum juga ikut mencatat kenaikan moderat dan saat ini diperdagangkan di kisaran US$2.800. Sementara itu, pergerakan altcoin cenderung bervariasi, dengan volatilitas rendah pada sebagian besar aset.
Ke depan, perhatian pasar akan tertuju pada dua agenda penting: rilis data inflasi (CPI) bulan Juni pada 11 Juli, serta keputusan suku bunga The Fed pada 30 Juli. Kedua peristiwa ini dipandang sebagai indikator utama yang akan menentukan apakah kebijakan moneter Amerika Serikat mulai memasuki fase pelonggaran pada musim panas ini.
Untuk saat ini, pencapaian rekor harga tertinggi Bitcoin merefleksikan meningkatnya keyakinan pelaku pasar bahwa arah kebijakan moneter AS semakin condong ke arah yang lebih longgar.
Posting Komentar untuk "Rekor Baru! Bitcoin Sentuh US$112.000, Lalu ke Mana Arahnya?"