BTC Tembus All-Time High, Mampukah Hindari Kejatuhan Seperti Sebelumnya?
Bitcoin Cetak Rekor Baru, Apakah Kali Ini Berbeda?
Harga Bitcoin baru saja menembus level US$116.000, mencatat rekor tertinggi terbaru yang melampaui puncak sebelumnya pada Mei 2025. Berbeda dari lonjakan sebelumnya, reli kali ini mendapat dukungan kuat dari akumulasi institusional.Salah satu sinyal penting datang dari Korea Selatan, di mana K Wave Media dilaporkan telah membeli 88 BTC sebagai bagian dari strategi treasury senilai US$1 miliar. Kini muncul pertanyaan penting: akankah kenaikan harga kali ini mampu menghindari koreksi tajam seperti yang terjadi pada bulan Mei, ketika BTC tergelincir hingga ke US$98.000?
Data On-Chain Tunjukkan Arus Masuk Rendah ke Exchange
CryptoQuant mencatat bahwa arus masuk BTC ke platform exchange kini hanya sekitar 3.200 BTC per hari—angka terendah sejak 2015. Sebagai perbandingan, pada Desember 2024 saat Bitcoin menembus US$100.000, jumlah arus masuk ke exchange sempat mencapai 97.000 BTC. Penurunan drastis ini dapat menandakan bahwa tekanan jual sedang rendah, memperkuat kemungkinan reli berkelanjutan.
Tekanan Jual Rendah Tunjukkan Kepercayaan Holder
Meskipun Bitcoin mencetak all-time high baru, pemilik aset tampaknya tidak terburu-buru mengirimkan koin mereka ke exchange. Ini merupakan sinyal kuat bahwa tekanan jual saat ini sangat rendah dan menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap aset tersebut.
Arus masuk ke exchange mencerminkan jumlah BTC yang dikirim untuk dijual. Penurunan tajam dalam metrik ini mengindikasikan bahwa baik investor ritel maupun whale belum menunjukkan niat untuk melepas kepemilikannya. Secara struktural, hal ini membuat skenario penurunan tajam seperti yang terjadi pada Mei menjadi lebih kecil kemungkinannya.
Momentum Didukung oleh Permintaan Institusional
Dalam wawancaranya bersama BeInCrypto, Alexander Zahnd, CEO interim Ziliqa, menyatakan bahwa tren saat ini tampak solid.
“Dalam jangka pendek, momentum ini terlihat nyata—permintaan institusional meningkat, arus masuk ETF tetap kuat, dan perusahaan-perusahaan terus menambahkan Bitcoin ke dalam neraca mereka,” ujar Zahnd.
Zona Dukungan Kuat dari Aktivitas Wallet
Dari sisi pertahanan harga, metrik In/Out of the Money Around Price (IOMAP) dari IntoTheBlock menunjukkan adanya zona support yang signifikan. Lebih dari 645.000 wallet tercatat membeli BTC di kisaran harga US$108.795 hingga US$110.624. Dengan total sekitar 476.650 BTC yang diakumulasi di area ini, terbentuklah tembok permintaan besar yang berpotensi menahan tekanan penurunan dalam waktu dekat.
Zona Support Lebih Kuat dari Sebelumnya
Pada Mei lalu, penurunan harga Bitcoin terjadi karena support yang lemah gagal menahan tekanan jual. Namun saat ini, jika BTC mampu bertahan di atas zona yang dihuni oleh banyak alamat wallet tersebut, itu menunjukkan bahwa para pembeli jangka pendek masih dalam posisi profit—dan hal ini memperkuat sentimen positif serta keyakinan pasar.
Metrik IOMAP (In/Out of the Money Around Price) membantu mengidentifikasi posisi beli sebelumnya dan apakah pemegang aset tersebut sedang untung (in the money) atau rugi (out of the money). Ketika terdapat konsentrasi besar alamat wallet dalam suatu kisaran harga, wilayah ini cenderung menjadi level support atau resistance yang signifikan.
Sinyal Teknis: Divergensi RSI Perlu Diwaspadai
Meski kondisi pasar tampak kuat, ada sinyal peringatan dari indikator teknikal. Harga Bitcoin terus mencetak puncak baru, namun Relative Strength Index (RSI) justru menunjukkan puncak yang lebih rendah—sebuah pola divergensi bearish klasik. Meskipun saat ini belum ada tanda-tanda kepanikan, pola ini sering kali menjadi indikator awal koreksi pasar yang mungkin terjadi.
RSI Belum Overheat, Koreksi Besar Masih Bisa Dihindari
Meski ada divergensi bearish, Relative Strength Index (RSI) saat ini masih berada di bawah level jenuh beli—di bawah angka 72. Ini berbeda dengan kondisi pada Mei lalu ketika RSI mendekati 80, yang kala itu menandakan pasar sangat panas. Perbedaan ini menjadi poin penting: meskipun sinyal kewaspadaan muncul, situasi belum mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
RSI sendiri mengukur kekuatan momentum pasar. Ketika harga naik tetapi RSI menurun, itu menandakan adanya penurunan keyakinan di kalangan pembeli. Namun, karena indikator belum menunjukkan kondisi overbought, ada kemungkinan tren kenaikan masih memiliki ruang untuk berlanjut, meskipun koreksi jangka pendek tetap mungkin terjadi.
Target Kenaikan dari Ekstensi Fibonacci
Dengan Bitcoin kembali memasuki wilayah price discovery—di mana tidak ada level historis sebagai acuan—ekstensi Fibonacci berbasis tren menjadi alat penting untuk mengidentifikasi kemungkinan level resistance berikutnya. Indikator ini menawarkan proyeksi teknikal yang dapat membantu trader mengantisipasi arah pasar selanjutnya secara lebih terukur.
Level Fibonacci Isyaratkan Potensi Kenaikan Lebih Lanjut
Dengan mengambil titik terendah di US$74.543 hingga puncak Mei di US$111.980, serta mempertimbangkan koreksi ke US$98.000, beberapa level Fibonacci penting muncul sebagai acuan resistance berikut:
-
0,382 di US$112.439
-
0,5 di US$116.857
-
0,618 di US$121.274
-
1,0 di US$135.576
Pergerakan harga Bitcoin baru-baru ini mendekati US$116.500—selaras dengan level Fibonacci 0,5—mengindikasikan bahwa tembusnya resistance ini bisa membuka jalan menuju level US$121.000 hingga US$135.000. Namun, kelanjutan tren ini sangat bergantung pada kekuatan momentum pasar.
Faktor Pendukung Reli Bitcoin Saat Ini
Saat ini, BTC berada di atas puncak harga Mei, ditopang oleh minimnya tekanan jual, dukungan kuat dari pembelian institusional, serta zona support berbasis kluster wallet yang solid. Peta Fibonacci ini memberikan gambaran teknikal yang menunjukkan adanya ruang bagi kelanjutan tren bullish.
Namun, Waspadai Sinyal Koreksi
Kendati prospek tampak menjanjikan, divergensi RSI telah muncul—sebuah sinyal peringatan dini. Jika harga gagal mempertahankan momentum dan turun di bawah US$109.632 (salah satu zona dukungan utama), maka breakout ini bisa berubah menjadi koreksi yang serupa dengan kejadian pada bulan Mei. Dalam skenario tersebut, hipotesis bullish bisa terganggu.
Saat ini, perhatian tertuju pada apakah Bitcoin mampu mengubah rekor harga tertinggi ini menjadi awal dari reli berkelanjutan.
Posting Komentar untuk "BTC Tembus All-Time High, Mampukah Hindari Kejatuhan Seperti Sebelumnya?"