Prancis Geger oleh Kasus Penculikan Kripto Baru yang Menimpa Pengguna Ledger
Kasus Penculikan Kripto Kembali Guncang Prancis, Korban Dipaksa Serahkan Ledger dan Uang Tebusan
Prancis kembali digemparkan oleh kasus penculikan terkait aset kripto—yang kesepuluh sepanjang tahun ini. Seorang pria dilaporkan diculik dan diminta untuk menyerahkan uang tebusan sebesar €5.000 serta kunci dari dompet Ledger miliknya. Hingga kini belum diketahui berapa nilai total aset kripto yang tersimpan dalam perangkat tersebut, sementara para pelaku masih belum berhasil ditangkap.
Otoritas keamanan Prancis menanggapi serius pola kriminal yang semakin mengkhawatirkan ini. Sebelumnya, pemimpin salah satu geng penculik dilaporkan telah ditangkap di Maroko awal bulan ini. Namun, belum jelas apakah geng tersebut masih aktif atau justru aksi penculikan ini dilakukan oleh kelompok peniru yang tak terkait langsung. Kedua kemungkinan sama-sama menimbulkan kekhawatiran.
Gelombang Kriminalitas di Dunia Kripto Semakin Brutal
Meski industri kripto sejak awal kerap dikaitkan dengan risiko keamanan, lonjakan kejahatan fisik yang kini terjadi menunjukkan eskalasi yang mengkhawatirkan. Penculikan terkait kripto kini tak hanya menyebar lintas negara, namun juga semakin brutal.
Menurut laporan media lokal, insiden terbaru ini menandai kasus penculikan kripto ke-10 di Prancis sepanjang tahun 2025—menunjukkan tren yang patut diwaspadai baik oleh pengguna maupun penegak hukum.
Prancis Belum Aman dari Penculikan Kripto, Korban Terbaru Kembali Jadi Target Empuk
Otoritas Prancis sejauh ini hanya memberikan informasi terbatas soal insiden penculikan terbaru yang melibatkan aset kripto. Korban adalah seorang pria berusia 23 tahun yang diculik di kawasan Maisons-Alfort, pinggiran kota Paris. Dalam insiden tersebut, pasangannya juga turut menjadi korban tekanan—dipaksa menyerahkan uang tebusan sebesar €5.000 serta kata sandi dompet kripto milik korban.
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai nilai total aset dalam dompet tersebut, maupun apakah korban memiliki keterlibatan profesional dalam industri kripto. Pertanyaan terakhir ini menjadi perhatian khusus, mengingat meningkatnya kekerasan terhadap pelaku industri Web3 di Prancis.
Pihak berwenang berjanji akan segera merancang kebijakan baru untuk melindungi pengusaha dan pelaku industri kripto dari ancaman penculikan. Pasalnya, serangkaian insiden yang menyasar CEO startup Web3, para pendiri proyek kripto, hingga anggota keluarga mereka telah menciptakan atmosfer ketakutan di komunitas blockchain nasional.
Sebelumnya, Prancis bekerja sama dengan otoritas Maroko untuk menangkap otak di balik beberapa penculikan, namun sejumlah pelaku lain masih buron. Lebih parahnya lagi, pemimpin geng yang ditahan ini diketahui sering menyewa "tangan kekerasan" lokal—alias pelaku lapangan—untuk menjalankan aksinya, tanpa harus hadir langsung di Prancis.
Artinya, penculikan terbaru ini bisa saja bukan bagian dari jaringan lama, melainkan ulah peniru (copycat) yang mencoba memanfaatkan tren kriminal ini. Kedua skenario ini sama-sama mengkhawatirkan bagi pemerintah Prancis, apalagi jika melihat kenyataan bahwa para pelaku berhasil mendapatkan akses ke dompet hardware korban—dan hingga kini masih bebas.
Peristiwa ini menegaskan bahwa langkah-langkah perlindungan yang telah dilakukan pemerintah sejauh ini belum cukup untuk menahan gelombang kejahatan kripto yang semakin berani dan terorganisir.
Posting Komentar untuk "Prancis Geger oleh Kasus Penculikan Kripto Baru yang Menimpa Pengguna Ledger"