Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertarungan Hukum Berlanjut: Ripple dan SEC Minta Revisi Putusan Sekuritas

 

Setelah mosi mereka sebelumnya ditolak oleh Hakim Distrik AS Analisa Torres bulan lalu, Ripple dan SEC kembali mengajukan permohonan baru untuk mengakhiri sengketa hukum yang telah berlangsung lama.

Kedua pihak berusaha sekali lagi membahas legalitas penjualan sekuritas oleh Ripple.

Meski begitu, sejumlah pakar hukum menilai langkah ini sebagai “kesalahan langka” dari tim hukum Ripple dan meragukan peluang keberhasilannya. Jika pengadilan kembali menolak, Ripple kemungkinan besar harus menerima pembatasan sementara dalam menjual sekuritas, terutama kepada investor ritel.

Pertarungan Hukum Ripple dan SEC Masih Berlanjut
Kasus SEC melawan Ripple—yang menjadi salah satu perkara penting di bawah kepemimpinan Gary Gensler—masih belum berakhir. Meskipun gugatan utama telah ditarik pada Maret lalu, masih ada sejumlah isu yang belum terselesaikan, memaksa kedua belah pihak kembali ke meja hijau.

Hari ini, mereka kembali menghadap Hakim Torres untuk mencoba menyelesaikan konflik yang tersisa.

Pada bulan Mei, Hakim Torres menolak pengajuan bersama terbaru dari Ripple dan SEC, memaksa kedua pihak untuk buru-buru memenuhi tenggat waktu 16 Juni.

Dalam permohonan mereka, Ripple dan SEC menyatakan bahwa adanya “keadaan luar biasa”—seperti perubahan besar dalam pendekatan regulasi kripto oleh SEC—menjadi alasan yang sah untuk meninjau ulang keputusan sebelumnya.

Inti dari sengketa ini adalah apakah Ripple boleh terus menjual sekuritas, terutama di bawah kepemimpinan Gary Gensler di SEC. Meskipun ada kekhawatiran soal biaya yang besar, hal tersebut dianggap sebagai isu sekunder.

Namun, pengacara kripto Fred Rispoli menyatakan keraguannya terhadap pendekatan yang diambil. Ia menganggap pengajuan tersebut terlalu dangkal:

“Saya tidak menyukai pengajuan ini, karena terlihat jelas bahwa Hakim Torres sebelumnya cukup kesal. Saya justru menyarankan mosi yang panjang, detail, dan mencakup kegagalan SEC dalam regulasi kripto, termasuk kutipan dari komisionernya, serta permintaan maaf dari pihak Ripple. Tapi yang kita dapatkan hanya paragraf pendek yang menyebut pembatalan SEC dan sedikit menyentuh Crypto Task Force. Tidak meyakinkan,” kata Rispoli.

Sejumlah pengamat hukum di media sosial juga menilai pengajuan ini tidak membawa argumen hukum baru yang signifikan dibanding permohonan sebelumnya, dan mereka memprediksi Hakim Torres akan menolaknya lagi.

Meski begitu, ada kemungkinan Torres menerima mosi ini jika ia menilai arah baru SEC memang relevan secara hukum.

Tanggal 16 Juni menjadi titik krusial. Bila mosi ini kembali gagal, Ripple kemungkinan harus menunggu hingga 2026 untuk mencoba membatalkan putusan lagi.

Pada akhirnya, sekalipun baik Ripple maupun SEC ingin membuka kembali ruang untuk menjual sekuritas ke publik non-institusional, keputusan mungkin tidak lagi ada di tangan mereka sepenuhnya. Ripple harus mulai mempertimbangkan serius kemungkinan bahwa keputusan ini bersifat permanen.

Posting Komentar untuk "Pertarungan Hukum Berlanjut: Ripple dan SEC Minta Revisi Putusan Sekuritas"