Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harga Solana (SOL) Tertekan Imbas Konflik Iran-Israel — Akan Turun Lebih Dalam?

 

Solana (SOL) Terkoreksi 13% dalam Empat Hari, Tekanan Bearish Masih Dominan

Solana mengalami penurunan tajam hampir 13% dalam empat hari terakhir, seiring dengan melemahnya momentum pada berbagai indikator teknikal utama. Ichimoku Cloud masih menunjukkan sinyal bearish yang solid, dengan harga SOL tertahan di bawah zona resistance yang padat, memperkuat tekanan jual dari sisi jangka pendek.

BBTrend juga ikut mengkonfirmasi tekanan ini, turun ke level -5,68—angka terendah dalam 11 hari terakhir—menandakan peningkatan aksi jual. Garis EMA masih membentuk pola bearish, dan SOL tampak kesulitan menembus kembali level kunci di US$150. Ini menandakan bahwa Solana masih berada di bawah tekanan teknikal dan sentimen pasar yang belum stabil.


Formasi Bearish di Ichimoku Cloud Hambat Pemulihan SOL

Indikator Ichimoku untuk SOL masih menunjukkan pola turun. Harga tetap berada di bawah Kumo (cloud), yang meskipun berubah warna menjadi hijau, masih berfungsi sebagai resistance signifikan.

Tenkan-sen (garis biru) tetap berada di bawah Kijun-sen (garis merah)—kombinasi klasik dari tren menurun jangka pendek. Candlestick juga belum mampu bertahan di atas Tenkan-sen, mencerminkan lemahnya dorongan beli serta terbatasnya kekuatan rebound.


Solana Hadapi Resistance Berat Saat Coba Pulih

Ke depan, Ichimoku Cloud mulai menebal dan mendatar—tanda bahwa meski SOL mencoba rebound, harga akan menghadapi resistance kuat di zona awan tersebut.

Senkou Span A (hijau) dan Senkou Span B (merah) tetap berjauhan, mencerminkan ketidakpastian dan lemahnya keyakinan akan tren naik. Selama harga belum mampu menembus ke dalam atau di atas cloud, tren keseluruhan tetap bearish.


BBTrend Solana Masuki Zona Bearish

Indikator BBTrend untuk SOL jatuh ke -5,68, level terendah dalam hampir dua minggu. Ini terjadi setelah sempat naik mendekati zona positif (1,5) sehari sebelumnya—sebuah sinyal bullish yang ternyata hanya sesaat.

Kembalinya BBTrend ke wilayah negatif menunjukkan bahwa tekanan beli melemah dan momentum turun kembali menguat dalam jangka pendek.


BBTrend Solana Masuki Zona Bearish Ekstrem

Indikator BBTrend (Bollinger Band Trend) digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren harga terhadap Bollinger Bands.

Biasanya, angka di atas +1 menunjukkan tren naik yang kuat, sementara angka di bawah -1 menandakan tren turun yang signifikan. Dalam kasus Solana, nilai -5,68 mencerminkan kondisi yang sangat bearish—menandakan tekanan jual yang agresif dan volatilitas yang kini lebih berpihak pada penurunan harga.

Jika tren ini berlanjut, potensi penurunan lanjutan semakin besar dalam waktu dekat.


SOL Gagal Menembus Resistance US$150

Harga Solana terus tertahan di bawah level resistance kritis US$150, bahkan setelah mencoba rebound dari koreksi tajam lebih dari 10% yang dipicu oleh ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran.

Exponential Moving Averages (EMA) masih membentuk struktur bearish, dengan garis jangka pendek tetap di bawah garis jangka panjang—menegaskan bahwa tren turun belum berbalik.

Kegagalan harga untuk memulihkan momentum ini menjadi sinyal bahwa minat beli belum cukup kuat untuk membalikkan arah.



Potensi Pemulihan Solana Jika Tembus US$150

Jika Solana (SOL) mampu menembus resistance di US$150, ini bisa menjadi pemicu awal untuk pemulihan lebih lanjut menuju US$163 dan US$168. Dengan dukungan momentum bullish yang cukup kuat, ada peluang bagi SOL untuk melanjutkan tren naik ke level yang lebih tinggi.

Namun, jika tekanan jual kembali mendominasi, harga bisa terkoreksi turun ke zona support di US$141.

Sementara itu, konfigurasi Exponential Moving Averages (EMA) masih menunjukkan tren turun. Ini berarti bahwa setiap percobaan reli kemungkinan akan menghadapi hambatan signifikan—setidaknya hingga rata-rata jangka pendek mulai berbelok naik dan melintasi EMA jangka panjang, yang akan menjadi sinyal teknikal bullish yang lebih meyakinkan.



Posting Komentar untuk "Harga Solana (SOL) Tertekan Imbas Konflik Iran-Israel — Akan Turun Lebih Dalam?"