Dollar AS Bangkit Lagi — Bitcoin Berpotensi Bermasalah
Setelah hampir tiga bulan bergerak dalam rentang terbatas.
Indeks Dolar AS (DXY) kini menembus level 100, tertinggi sejak Agustus, memicu kekhawatiran di pasar aset berisiko.
Penguatan dolar membuat investor bertanya-tanya: Apakah ini sekadar rebound teknis jangka pendek, atau awal dari siklus pengetatan likuiditas yang bisa menekan Bitcoin dan pasar kripto lebih luas?
Menurut TradingView, DXY kini melewati ambang 100, menandai kembalinya kekuatan dolar setelah berbulan-bulan melemah sejak kuartal ketiga. Indeks sempat mencapai 99,98, level tertinggi dua bulan pasca-keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga stabil.
Analis Ted mencatat bahwa DXY membentuk golden cross pada grafik harian, pola teknis yang biasanya menandakan tren bullish berkelanjutan. “Penguatan dolar ini bukan kabar baik bagi pasar kripto,” ujarnya.
Seorang pakar di X menambahkan bahwa DXY kini mendekati resistansi horizontal utama dan rata-rata pergerakan 200 hari, yang bisa menjadi “ujian besar” bagi reli yang sedang berlangsung. Beberapa analis menilai kenaikan ini mungkin hanya back-test teknis sebelum potensi pembalikan, sementara analisis bulanan menunjukkan kemungkinan retest bearish, menandakan pullback jangka pendek sebelum melanjutkan uptrend menengah.
Meski begitu, kebangkitan dolar memberikan tekanan psikologis pada aset berisiko, termasuk saham dan kripto.
Bitcoin dan Dolar AS:
Secara historis, Bitcoin (BTC) memiliki korelasi negatif dengan DXY: ketika dolar menguat, selera risiko berkurang dan harga BTC cenderung turun. Data terbaru menunjukkan bahwa DXY naik dari 98 ke hampir 99,7 sejak September, sementara Bitcoin turun lebih dari 12% dan emas sekitar 6%, menegaskan hubungan terbalik antara DXY dan aset berisiko.
Menurut analisis Brett, level 100 tetap menjadi support kunci pada grafik mingguan DXY. Saat DXY terakhir kali memantul dari level ini pada Mei 2025, Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru akibat pelemahan sementara dolar AS. Meski sejarah berpotensi terulang, risiko pergerakan sebaliknya tetap signifikan jika penguatan dolar saat ini lebih bertahan lama.
Seorang trader menyoroti bahwa langkah besar Bitcoin ke depan kemungkinan bergantung pada pergerakan DXY. Jika dolar menembus level 101, skenario bearish untuk BTC bisa berlanjut. Sebaliknya, jika DXY gagal bertahan di zona 100, hal ini bisa memicu reli sementara di pasar kripto.
Korelasi BTC dengan DXY tetap menjadi indikator makro kunci bagi trader dan investor. Penguatan dolar berpotensi menahan kenaikan jangka pendek Bitcoin, sementara pelemahan DXY bisa memberi ruang bagi kripto untuk pulih menuju akhir tahun. Hal ini menegaskan bahwa faktor makro, bukan hanya dinamika blockchain, tetap menentukan arah aset digital.




Posting Komentar untuk "Dollar AS Bangkit Lagi — Bitcoin Berpotensi Bermasalah"